Umat Kristen diminta lebih memerhatikan lingkungan dan peduli pada isu perubahan iklim saat momen Natal 2024 ini.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty.
Pria yang disapa Jacky Manuputty tersebut mengatakan, perubahan iklim merupakan ancaman bagi keseimbangan alam dan menimbulkan risiko bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Aktivitas manusia yang sewenang-wenang dan mengabaikan alam dapat menyebabkan perubahan iklim.
Dia menambahkan, umat Kristen harus memahami dampak perubahan iklim bagi kehidupan dan memulai untuk melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat untuk mencegah perubahan iklim dan menyelamatkan Bumi.
“Dalam ibadah dan perayaan Natal, kita diajak untuk merefleksikan nilai-nilai dan martabat kemanusiaan dan lingkungan dalam kaitan dengan proses-proses dehumanisasi atau kehancuran kemanusiaan akibat perang, akibat konflik, bencana yang terjadi di sekitar kita,” kata Jacky, sebagaimana dilansir Antara, Senin (23/12/2024).
Pihaknya juga menekankan sistem mitigasi yang baik harus disiapkan kementerian atau lembaga dan pemangku kepentingan terkait dalam menghadapi perubahan iklim.
Terlebih, kata Jacky, kondisi dan letak geografis Indonesia yang dikenal sebagai supermall bencana.
“Kita cukup prihatin dan kita sampaikan memang pesan untuk mitigasi bencana dalam perubahan iklim yang tidak terduga di banyak wilayah,” kata Jacky.
Dia menuturkan, sistem untuk mitigasi sudah harus dibangun di berbagai wilayah oleh institusi, baik sebagai antisipasi dini, saat terjadi bencana, bahkan pascabencana.
“Ekosistem untuk menghadapi itu betul-betul harus dikalkulasi dengan baik karena setiap tahun kan kita mengalami sejumlah bencana,” papar Jacky.
Untuk diketahui, menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), perubahan iklim adalah suatu fenomena di mana terjadinya perubahan jangka panjang terhadap kondisi atmosfer yang menyebabkan perubahan pola iklim yang tidak menentu.
Perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global akibat dari lepasnya gas rumah kaca (GRK) dalam jumlah besar yang memerangkap panas matahari. Perubahan iklim dapat memicu bencana alam.
Semakin ekstrem temperatur Bumi, maka semakin besar pula resiko terjadinya bencana. Perubahan iklim dapat mengakibatkan adanya perubahan cuaca secara drastis, sehingga frekuensi maupun intensitas cuaca meningkat atau menurun drastis dan menyebabkan cuaca menjadi ekstrem dan memicu timbulnya bencana.
Editor: PARNA
Sumber: kompas.com