Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, peluang wanita untuk bekerja di sektor maritim Indonesia masih sangat terbuka lebar. Hal ini karena masih sedikitnya wanita yang bekerja di sektor tersebut.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan menyampaikan bahwa dari datanya secara global tenaga kerja wanita sebesar 29%. Sementara, jumlah wanita yang bekerja di sektor maritim sebesar 2%.
Khusus Indonesia, Lollan mengatakan, hanya 41.000 wanita yang bekerja di seluruh sektor dan hanya 2,8% yang bekerja di sektor maritim.
“Artinya masih tinggi kesempatan wanita untuk bekerja di sektor maritim Indonesia dan tentunya ke depan lebih tinggi lagi,” katanya dalam acara SHEfarers Connect, Uplifting Women, Steering Maritime’s Future di Museum Bahari, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Lollan juga mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga membuka peluang seluas-luasnya keterlibatan wanita dalam industri maritim di Indonesia.
“Baik dari sisi regulator, operator dan lainnya sehingga kami rasakan dalam beberapa tahun terakhir interaksi kita sangat baik dan itu sudah menbuahkan banyak hasil,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini isu gender bukan lagi hal yang harus diperdebatkan antara lebih baik wanita ataupun lebih baik laki-laki. Ia mengatakan bahwa kini sudah masuk ke dalam kesetaraan gender
“Dalam pengertian saya, kesetaraan gender itu sendiri adalah mengerucut pada pada dua hal, mengenai inklusivitas dan mengenai kesempatan berkontribusi. Pertama transportasi maritim, baik sisi pengguna maupun penyedia jasa maritim. Jadi setiap orang berhak menikmati fungsi dari transportasi itu sendiri juga memberikan kontribusi terhadap pembangunan transportasi,” katanya.
Editor: PARNA
Sumber: detik.com