Gula (Foto: Getty Images/iStockphoto/MichellePatrickPhotographyLLC)

Gula merupakan sumber energi yang penting untuk tubuh. Namun, kebanyakan gula seringkali tidak disadari dan berdampak pada kesehatan tubuh.

Kebanyakan asupan gula kerap ditemukan dalam makanan olahan, yang sebenarnya tidak perlu kita konsumsi. Gula tambahan adalah gula apapun yang ditambahkan ke makanan untuk membuatnya terasa manis, termasuk gula alami seperti madu dan sirup maple.

Batas Asupan Gula per Hari

Sejauh ini, tidak ada batasan pasti terkait konsumsi gula per harinya. Menurut organisasi kesehatan dan peneliti di seluruh dunia sepakat bahwa penting untuk membatasi asupan ‘gula bebas’.

Dikutip dari Healthline, ini termasuk gula tambahan dan gula yang terdapat secara alami dalam madu, sirup, dan jus buah serta sayuran tanpa pemanis.

American Heart Association (AHA) menyarankan jumlah maksimum gula tambahan yang harus dikonsumsi dalam sehari adalah:

Pria: 37,5 g per hari (150 kalori, 9 sendok teh atau sendok teh)

Wanita: 25 g per hari (100 kalori, 6 sdt)

Sementara bagi anak-anak dua tahun ke atas, konsumsi gula tidak boleh lebih dari enam sendok teh gula tambahan per hari.

Tanda Tubuh Kebanyakan Gula

Saat kebanyakan mengkonsumsi gula, tubuh menunjukkan beberapa tanda atau gejala. Dikutip dari beberapa sumber, berikut tanda-tandanya:
1. Bertambahnya berat badan

Dikutip dari Times of India, penambahan berat badan yang tidak terduga merupakan salah satu gejala paling jelas akibat kebanyakan gula. Mengkonsumsi banyak gula, terutama dari makanan olahan dan minuman manis, dapat meningkatkan kadar lemak tubuh.
2. Ingin makan terus

Keinginan makan makanan manis dapat muncul akibat mengkonsumsi gula dalam jumlah tinggi. Jika muncul rasa ingin ngemil atau makan makanan manis, bisa jadi tanda tubuh sudah kecanduan gula.
3. Masalah kulit

Jumlah asupan gula yang berlebihan dalam makanan dapat memperburuk kondisi kulit, seperti jerawat dan menyebabkan penuaan dini. Terlalu banyak mengkonsumsi gula dapat memicu peradangan, yang bisa mengubah tampilan kulit.
4. Kelelahan

Gula memang dapat memberikan energi sementara untuk tubuh, tetapi setelahnya akan kembali turun. Jika merasa kekurangan energi atau kelelahan, bahkan setelah cukup tidur, bisa jadi ada kaitannya dengan perubahan gula darah yang disebabkan konsumsi gula terlalu banyak.
5. Penyakit yang berulang

Mengkonsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Seseorang mungkin berisiko mengalami disfungsi sistem kekebalan tubuh jika sering sakit, atau membutuhkan waktu lebih lama untuk pemulihan.
6. Peningkatan resistensi insulin

Resistensi insulin adalah akibat dari sel-sel tubuh yang kehilangan kepekaannya terhadap hormon insulin, yang mengendalikan kadar gula darah. Kebiasaan mengkonsumsi gula dalam jumlah besar dikaitkan dengan kondisi ini, yang pada akhirnya mengakibatkan diabetes tipe 2.
7. Merasa makanan selalu kurang manis

Dikutip dari Everyday Health, tanda tubuh kebanyakan gula bisa disadari saat makanan sudah tidak terasa semanis dulu. Hal ini membuat Anda terus menambahkan gula ke makanan atau minuman sampai mendapatkan rasa manis yang diinginkan.

Pada kondisi ini, otak sudah dilatih untuk mengharapkan tingkat kemanisan yang sangat tinggi. Saat mulai terbiasa dengan itu, akan lebih sulit untuk merasa puas dengan makanan manis dan mengharapkan tingkat kemanisan yang tinggi.
8. Nyeri sendi

Nyeri sendi ternyata tidak hanya terjadi karena faktor usia. Terlalu banyak mengkonsumsi gula dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang dapat menyebabkan nyeri sendi. Meski ada beberapa penyebab nyeri sendi, akan lebih baik untuk mengurangi asupan makanan manis.
9. Masalah tidur

Ternyata masalah tidur dapat dipengaruhi asupan yang dikonsumsi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang lebih tinggi berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk.

Siklus tidur dan kualitas tidur diatur oleh cahaya dan suhu ruangan, serta kontrol glikemik. Bagi orang yang mengkonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, itu dapat mengganggu kualitas tidur.
10. Tekanan darah tinggi

Jika didiagnosis menderita hipertensi (tekanan darah tinggi), terlalu banyak gula tambahan dalam makanan dapat menjadi penyebabnya. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman manis memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah tinggi dan insiden hipertensi yang lebih tinggi.

Namun, peneliti mencatat bahwa hubungan sebab-akibat langsung antara gula dan hipertensi belum ditemukan. Namun, yang diketahui para ilmuwan adalah kadar glukosa yang tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah, sehingga lipid seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.

Editor: PARNA

Sumber: detik.com