Selama ini aktivitas fisik seperti berjalan kaki setiap hari dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik bagi setiap individu. Namun, benarkah jika konsisten dilakukan, aktivitas fisik bisa membuat orang lebih panjang umur?
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa aktivitas fisik bermanfaat bagi kesehatan. Namun terdapat perkiraan yang bervariasi, terutama mengenai seberapa besar manfaat yang dapat diperoleh dari sejumlah aktivitas tertentu, baik bagi individu maupun populasi.
Belum lama ini, sebuah studi yang terbit di BMJ Journals pada 14 November 2024 oleh Lennert Veerman dan kawan-kawan, menemukan manfaat aktivitas fisik yang bisa memperpanjang usia seseorang hingga 11 tahun.
Tak seperti penelitian lain yang mengandalkan respons survei, studi baru ini menggunakan data akselerometri yang berbasis di AS untuk mendapatkan gambaran akurat tentang tingkat aktivitas fisik suatu populasi.
Bagaimana hasilnya?
Seseorang yang Aktif Secara Fisik Memiliki Risiko Kematian 73% Lebih Rendah
Berdasarkan data penelitian, ditemukan bahwa seperempat orang yang paling aktif secara fisik di masyarakat memiliki risiko kematian 73 persen lebih rendah dibandingkan orang yang paling tidak aktif.
Bagi kelompok yang paling aktif, berjalan kaki selama satu jam, bahkan bisa memberikan manfaat setara dengan tambahan enam jam kehidupan.
“Kelompok ini memiliki potensi terbesar untuk mendapatkan keuntungan kesehatan,” kata peneliti utama Profesor Lennert Veerman, yang dikutip dari laman resmi Griffith University.
Menurutnya, untuk orang-orang yang termasuk sudah sangat aktif, berjalan kaki selama satu jam tambahan mungkin tidak akan membuat banyak perbedaan karena, orang itu telah ‘memaksimalkan’ manfaat dari aktivitasnya.
“Namun, jika kuartil yang paling tidak aktif dari populasi berusia di atas 40 tahun meningkatkan tingkat aktivitas mereka ke kuartil yang paling aktif, mereka mungkin hidup, rata-rata, sekitar 11 tahun lebih lama,” imbuhnya.
Dalam hal ini, Veerman meneruskan,bahwa aktivitas yang dilakukan bisa berupa jenis olahraga apa pun, tetapi kira-kira setara dengan berjalan kaki selama tiga jam per hari.
Jarang Gerak Bisa Berdampak Negatif bagi Kesehatan
Sebaliknya, tim peneliti juga menemukan dampak negatif pada kesehatan pada kelompok orang yang memiliki tingkat aktivitas fisik rendah. Menurut peneliti, jika dilihat dari dampak negatifnya, bahkan bisa setara dengan efek merokok.
Dalam penelitian lain, dijelaskan bahwa setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi 11 menit dari umur seorang perokok. Sementara gaya hidup yang lebih aktif, dinilai dapat melindungi dari berbagai penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit kronis lainnya.
Veerman mengatakan bahwa aktivitas fisik sering diremehkan dalam hal kemampuannya meningkatkan kesehatan seseorang. Padahal, aktivitas fisik sederhana saja dapat memberikan manfaat besar dalam memperpanjang usia seseorang.
“Jika ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kematian lebih dari separuhnya, aktivitas fisik sangatlah ampuh,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa untuk menciptakan lingkungan dan gaya hidup yang sehat, bisa dimulai dengan meningkatkan investasi dalam mempromosikan aktivitas fisik. Namun, penting juga untuk dilengkapi dengan lingkungan yang mendukung.
“Lingkungan tersebut dapat mencakup area yang dapat dilalui dengan berjalan kaki atau bersepeda, serta sistem transportasi umum yang nyaman dan terjangkau. Dengan cara ini, kita tidak hanya dapat meningkatkan umur panjang, tetapi juga mengurangi tekanan pada sistem kesehatan dan lingkungan kita,” tutur Veerman.
Editor: PARNA
Sumber: detik.com