Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, secara resmi melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Musholla Raudhatul Jannah. (Foto: dok Humas Pemprov Kepri)

Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, secara resmi melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Musholla Raudhatul Jannah pada hari Jumat (20/9), di Jalan Dompak Lama, Tanjungpinang. Pembangunan musholla ini merupakan inisiatif dari masyarakat Dompak Lama yang mendapat dukungan dana sebesar Rp 100 juta dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Ketua Panitia Pembangunan Musholla Raudhatul Jannah, Safwan, menyatakan bahwa musholla yang akan dibangun di atas lahan seluas 30×50 meter ini masih memerlukan pematangan lebih lanjut.

Safwan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Ansar atas kepeduliannya terhadap pembangunan tempat ibadah ini. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan Gubernur yang telah membantu mewujudkan pembangunan musholla ini,” ujar Safwan.

Dalam acara tersebut, Gubernur Ansar Ahmad berjanji akan menambahkan bantuan berupa 200 sak semen untuk membantu penyelesaian pembangunan Musholla Raudhatul Jannah. Beliau juga menekankan pentingnya kekompakan dan partisipasi aktif dari masyarakat Dompak Lama dalam proses pembangunan serta dalam menghidupkan musholla setelah selesai dibangun.

“Musholla bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan komunitas, tempat anak-anak belajar agama dan mengaji. Ini adalah tempat yang sangat penting untuk menjaga akidah dan membangun kesejahteraan masyarakat,” tutur Gubernur Ansar dalam sambutannya.

Gubernur mengingatkan pentingnya peran musholla dalam mencetak pemimpin masa depan dan menjaga nilai-nilai keagamaan di kalangan masyarakat. “Saya bisa menjadi Gubernur karena sering ke masjid. Masjid adalah laboratorium untuk mencetak pemimpin,” tambahnya.

Kegiatan peletakan batu pertama ini dihadiri oleh ratusan warga Dompak Lama yang terlihat bangga dan antusias dengan kehadiran dan dukungan langsung dari Gubernur mereka. Kegiatan ini menandai langkah awal dalam pembangunan infrastruktur keagamaan yang diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan dan pembelajaran bagi masyarakat.

Editor: PARNA