Berdasarkan sebuah surat yang diterima Reuters, Nike berupaya mengendalikan keuangan usai memproyeksi penurunan pendapatan pada paruh pertama tahun fiskal 2025.
“Dampak tahap kedua akan dimulai pada tanggal 28 Juni di kantor pusatnya,” kata Wakil Presiden Nike, Michele Adams, dikutip Reuters, Minggu (21/4).
Lebih lanjut, Nike pada bulan Desember 2023 mengumumkan rencana penghematan biaya sebesar USD 2 miliar selama tiga tahun ke depan. Kemudian pada Februari, Nike mengatakan akan memangkas sekitar 2 persen dari total tenaga kerjanya, atau lebih dari 1.600 peran. Adapun Nike memiliki sekitar 83.700 karyawan pada 31 Mei 2023.
Di sisi lain, beberapa perusahaan di AS dan Kanada telah mengumumkan gelombang PHK baru, menyusul serentetan PHK pada tahun 2023, untuk memangkas biaya dalam menghadapi ketidakpastian permintaan.
Nike pada bulan Maret mengumumkan bahwa pendapatannya pada paruh pertama tahun fiskal 2025 akan menyusut sebesar satu digit karena pihaknya berupaya mengurangi beberapa waralaba.
Sumber: kumparan