Semua prediksi komputer canggih meleset. Tim-tim kuat calon juara sudah tersingkir dan kuda hitam Yordania vs Qatar yang akan bentrok di final Piala Asia 2023.

Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Lusail pada Sabtu (10/2) malam. Duel bersejarah ini akan dipimpin wasit asal China, Ma Ning bersama dua rekannya yang juga dari China.

Sebagai tuan rumah, Qatar diunggulkan. Awalnya Qatar tak diyakini bisa mencapai final, namun tim asuhan Marquez Lopez ini bisa membuat kejutan di fase delapan besar dan semifinal.

Pada babak semifinal Qatar menyingkirkan Iran yang berada di peringkat ke-21 FIFA, dengan skor 3-2. Sebelum itu Qatar menyingkirkan Uzbekistan lewat drama adu penalti.

Mengacu data yang dirilis Opta, sisi permainan Qatar tak istimewa. Dari total 11 gol yang diciptakan sepanjang Piala Asia 2023, didominasi direct attack.

Qatar bermain lebih pragmatis yang tidak membangun serangan dari bawah atau built up. Tim peringkat ke-58 FIFA ini bermain menunggu yang lantas melakukan serangan balik.

Namun Qatar punya kekuatan suporter. Semangat juang Hasan Al Haydos menggebu-gebu setiap kali tertinggal karena yel-yel dan teriakan dari suporter di tribune.

Masalahnya tekanan suporter bisa menjadi senjata makan tuan. Ekspektasi tinggi suporter untuk mempertahankan gelar juara, bukan tidak mungkin malah menjadi pelemah.

Adapun perjalanan Yordania tak kalah heroik. Tim asuhan Hussein Ammoura ini melibas Korea Selatan dengan skor 2-0 pada babak semifinal. Sebelum itu menghentikan Tajikistan.

Opta memperlihatkan, sisi serangan Yordania lebih berbahaya dibanding Qatar. Direct attack Yordania jadi yang tertinggi di Piala Asia 2023, tetapi build up mereka juga bagus.

Ini yang membuat The Chivalrous, julukan Yordania, punya potensi membuat sejarah, meraih gelar juara Piala Asia untuk pertama kalinya. Ambisi ini bisa jadi senjata kuat Yordania.

Afif untuk sementara menjadi runner up pencetak gol sementara Piala Asia 2023 dengan lima gol. Bila mencetak gol lagi, Afif akan meraih gelar sepatu emas Piala Asia edisi ke-18 ini.

Opta mencatat, Afif telah melepas 26 tembakan selama Piala Asia 2023, yang 10 di antaranya tepat sasaran dari 506 menit bermain. Akurasi umpannya mencapai 70 persen.

Adapun Al Naimat baru dua kali mencatatkan namanya di papan skor. Kendati demikian statistik pemain 24 tahun ini lebih menonjol dibanding Afif.

Jumlah tembakan ke gawang Al Naimat mencapai 28. Ia juga membuat kreasi sukses hingga 10 kali, yang dua di antaranya menjadi assist. Akurasi umpannya juga lebih tajam, 73 persen.

Statistik ini memperlihatkan bahwa Afif dan Al Naimat akan menjadi pemain kunci dari kedua kubu. Bisa dibilang aksi keduanya akan menjadi kunci sukses pertandingan.

Namun ada pemain lain yang juga punya potensi jadi pembeda. Jika mengacu data Opta, Mahmoud Al Mardi dari Yordania dan Almoez Ali dari Qatar punya peran penting dalam tim.

Almoez merupakan top skor sementara Qatar. Pengguna nomor punggung 19 ini juga merupakan pemain paling berpengalaman The Maroons dengan memiliki 106 caps.

Al Mardi adalah seorang gelandang. Pemain 30 tahun ini menjadi otak serangan Yordania. Ia juga sempat membuat Timnas Indonesia kerepotan di Kualifikasi Piala Asia 2023.

Dengan segala statistik, situasi, dan kondisi menjelang final, Yordania sangat berpeluang meraih gelar juara. Itu bakal tercipta jika tekanan suporter Qatar tak menciutkan nyali.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com