Pojok Batam

Wanita Ini Minum Teh Kunyit Selama 2 Minggu, Apa yang Terjadi pada Tubuhnya?

Ilustrasi kunyit (Foto: Getty Images/tenkende)

Kunyit merupakan bahan yang umum ditemukan pada hidangan Asia, termasuk di Indonesia. Selain menambah citra rasa dari makanan, sejumlah penelitian telah mengaitkannya dengan banyak manfaat kesehatan.

Penelitian selama bertahun-tahun menunjukkan kunyit dapat membantu mengatasi masalah seperti peradangan, kembung, radang sendi, menurunkan kolesterol tinggi, nyeri otot, dan kesehatan ginjal. Hal ini disebabkan oleh senyawa alami yang ditemukan dalam kunyit disebut kurkumin, memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan.

Untuk membuktikan manfaat kunyit, seorang wanita bernama Fiona Callingham di Inggris menceritakan pengalamannya yang mencoba mengonsumsi teh kunyit selama dua minggu.

“Saya ingin mencoba berbagai pengobatan alami untuk membantu mempercepat proses penyembuhan yang membuat saya mempertimbangkan kunyit. Setelah melakukan beberapa penelitian, saya menyimpulkan tidak ada salahnya membuat teh kunyit sendiri untuk diminum dua kali sehari,” ucapnya, dikutip Mirror UK.

“Resep yang saya ikuti sangat mudah, hanya dengan menaburkan bubuk kunyit, satu sendok teh madu, perasan lemon segar, dan air panas, dan harus saya akui, rasanya lebih enak daripada secangkir teh biasa,” katanya lagi.

Sebelum mencoba mengonsumsi teh dengan tambahan kunyit, Fiona sempat berbincang dengan dr Sarah Sadek dari Chelsea Family Orthodontics. Diakuinya, dokter tersebut memuji rempah tersebut itu lantaran memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, dengan menonjolkan kualitas yang bersifat antiradang, antioksidan, dan membantu pencernaan.

“Jika seseorang memasukkan kunyit ke dalam rutinitas harian mereka, baik dengan menambahkannya ke dalam makanan atau sebagai minuman, mereka mungkin akan melihat beberapa perubahan positif dari waktu ke waktu,” jelasnya.

“Sifat antiperadangan pada kunyit dapat memberikan dampak positif pada kesehatan secara keseluruhan, berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis yang berhubungan dengan peradangan, seperti penyakit jantung dan diabetes.”

Mendengar penjelasan tersebut, Fiona lantas melanjutkan mengonsumsi teh kunyit dua kali sehari selama dua minggu berturut-turut. Hasilnya, Fiona mengaku ada sedikit perubahan pada kondisi kesehatan yang dialaminya.

“Saya akui bahwa saya masih mengalami kembung dan rasa tidak nyaman, meskipun tampaknya ada sedikit perbaikan. Sulit untuk memastikan seberapa besar hal ini disebabkan oleh pemulihan pascaoperasi dan bukan karena teh itu sendiri,” lanjutnya.

Di sisi lain, spesialis kesehatan seksual dan reproduksi dari Dr Fox dr Deborah Lee mengatakan bahwa sekadar menambahkan kunyit ke dalam makanan mungkin tidak cukup untuk memperoleh manfaat kesehatannya. “Hanya menambahkan kunyit ke dalam masakan Anda tidak mungkin menghasilkan banyak manfaat kesehatan, karena kurkumin hanya menyusun tiga persen dari berat kering kunyit,” jelasnya.

“Selain itu, kunyit tidak terserap dengan baik di saluran pencernaan. Untuk mendapatkan manfaat apapun dari kunyit, Anda perlu mengonsumsinya dalam dosis besar.”

Ia menyarankan untuk mengonsumsi suplemen kunyit sebagai gantinya, tetapi memperingatkan tentang potensi efek samping seperti diare dan sakit perut.

“Selalu konsultasikan dengan dokter umum atau konsultan rumah sakit sebelum Anda mulai mengonsumsi kunyit atau suplemen lainnya, karena dapat terjadi interaksi obat,” saran Dr Lee.

“Contoh yang bagus adalah kunyit yang berinteraksi dengan antikoagulan seperti warfarin.”

Meskipun eksperimennya selama dua minggu telah berakhir, Fiona berencana untuk terus minum teh kunyit setiap hari untuk melihat apakah ada manfaat yang lebih nyata di masa mendatang.

Editor: PARNA

Sumber: detik.com

Exit mobile version