Kesukaan Noah Sinclair terhadap keju membuat sang ibu, artis Bunga Citra Lestari (BCL) kerap memasukkan keju dalam menu makanan harian buah hati. Bahkan camilan pun tetap ada keju seperti anggur plus keju, roti dengan keju, kemudian kue-kue keju.
“Anakku emang senang keju. Dia itu bahkan snack aja [pakai] keju,” ujar Bunga saat kampanye #KejuAsliCheck bersama Kraft, Jumat (3/12).
Keju selama ini dipandang sebagai bahan makanan tambahan atau pelengkap saja. Padahal jika mau dilihat lagi, keju bisa menjadi variasi cara mengonsumsi susu yang penting buat anak.
Ahli gizi Rita Ramayulis menuturkan dalam gizi seimbang khususnya jika menilik piramida gizi terdapat protein hewani. Protein hewani pun masih dikelompokkan menjadi daging dan susu juga olahan susu.
“Keju itu merupakan olahan susu jadi zat gizi keju harus sama dengan zat gizi susu. Susu memang perlu diberikan buat anak, tapi anak butuh variasi maka salah satu yang digunakan itu keju,” jelas Rita dalam kesempatan serupa.
Seperti halnya susu, keju juga mengandung kalsium dan protein. Kalsium diperlukan untuk kesehatan dan kepadatan tulang. Sedangkan protein terlebih jenis protein whey dan kasein pada susu memang lebih mudah diserap tubuh ketimbang protein nabati.
Protein sangat penting buat pertumbuhan anak. Di samping itu diperlukan bagi kesehatan mikrobiota di usus sehingga penyerapan gizi optimal, meningkatkan respons imun dan memicu produksi hormon bahagia di otak sehingga mood anak baik.
Bagaimana dengan porsi keju yang disarankan?
Anak minum susu setiap hari sehingga tidak masalah konsumsi keju juga setiap hari atau bergantian dengan susu dan produk susu lain. Rita berkata anjuran gizi seimbang setidaknya konsumsi protein sebanyak 6 porsi sehari dan bisa terdiri dari daging, tempe, telur, susu maupun produk olahan susu. Untuk produk susu dianjurkan dua porsi sehari.
Akan tetapi asupan protein sebaiknya ditambah dalam kondisi tertentu semisal anak aktif atau banyak terlibat dalam aktivitas fisik, pemulihan setelah sakit dan situasi pandemi guna meningkatkan imun.
“Keju jadi salah satu pilihan cerdas. Bahan pangan tradisional pun bisa dipadukan dengan keju, ubi, singkong, rasanya malah makin enak,” imbuhnya.