Selain introvert dan ekstrovert, ada juga kepribadian lain yang dimiliki oleh seseorang yang disebut dengan ambivert. Meski jarang terdengar, ambivert merupakan salah satu kepribadian yang disebut-sebut memiliki sisi introvert dan juga ekstrovert. Apakah benar?
Mengutip Science of People, ambivert adalah seseorang yang mampu menunjukkan sisi introvert dan ekstrovert. Namun dapat juga berubah menjadi pribadi yang baik tergantung pada suasana hati, konteks, serta tujuannya.
Terkadang ambivert dapat menjadi sosok introvert yang tertutup, tetapi juga bisa menunjukkan sisi ekstrovertnya yang mudah bersosialisasi. Meski demikian, ambivert juga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sosok ekstrovert untuk istirahat dari gangguan banyak orang. Artinya, ambivert juga butuh waktu untuk sendiri sama seperti dengan introvert.
Hal ini yang membawa ambivert memiliki banyak keuntungan, terlebih seorang ambivert akan mudah berkompromi dengan orang di sekitarnya. Dalam hal berinteraksi dengan sesamanya pun, ambivert lebih mudah merasakan kenyamanan di dalam berbagai tempat yang berbeda dengan watak yang beragam.
Lantas, apa ciri-ciri dari seseorang yang memiliki kepribadian ambivert? Mungkinkah kamu salah satu dari kepribadian ini? Mengutip Healthline, berikut kumparanWOMAN telah merangkum ulasan selengkapnya.
1. Pendengar yang baik
Seseorang yang memiliki kepribadian ekstrovert akan lebih senang bercerita dibandingkan dengan introvert. Sedangkan ambivert akan lebih mengerti membagi waktu untuk bercerita atau mendengarkannya.
Kepribadian ambivert yang seperti ini membuat orang lain menjadi lebih nyaman berada di sampingnya. Tak sedikit teman terdekatnya akan mudah menceritakan segala keluh kesahnya karena sosok ambivert yang menghargai. Ia akan tahu dimana waktunya berbicara dan berdiam diri.
2. Mudah beradaptasi
Bagi beberapa orang untuk bisa beradaptasi di lingkungan yang baru akan lebih sulit dibandingkan dengan biasanya. Namun seorang ambivert akan lebih mudah melakukannya. Hal tersebut karena ambivert mampu memberikan kenyamanan bahkan bagi seseorang yang baru ditemuinya.
Selain mudah beradaptasi, ambivert juga bisa memilih ingin menunjukkan pribadi yang seperti apa. Misalnya kamu memilih untuk berdiam diri apabila tidak ingin berbasa-basi dengan orang lain seperti seorang introvert, atau justru kamu memilih menjadi seorang ekstrovert yang pintar berbasa-basi.
3. Nyaman bersosialisasi
Poin ini yang menjadi pembeda antara ambivert dan introvert. Introvert yang akan memilih untuk berdiam diri dibandingkan harus berhadapan dengan lingkungan yang tidak dikenalnya. Namun ambivert justru akan lebih nyaman berada di lingkungannya dan sekaligus mampu beradaptasi dengan sesamanya.
Meski demikian, ambivert seringkali merasa bahwa dirinya tidak mampu untuk menghibur orang lain. Maka itu ambivert akan bisa menjadi pribadi yang berbeda dan menyesuaikan dengan lawan bicaranya.
4. Empati yang tinggi
Hal yang paling digemari dari sosok ambivert adalah rasa empatinya yang begitu besar kepada sesama termasuk orang terdekatnya. Perasaan itu juga dipicu karena pribadinya yang memang senang mendengarkan cerita orang lain dan mengerti perasaan yang dirasakannya.
Kepribadian ambivert ini seringkali hampir sama dengan introvert yang mudah menaruh perasaan empati ke orang lain. Tetapi, jangan heran apabila ambivert memberikan beberapa pertanyaan untuk memastikan bantuan seperti apa yang diperlukan.
5. Memberi keseimbangan di lingkungan
Ambivert bukan sosok yang selalu mendominasi di dalam suatu lingkungan atau komunitas. Namun bukan berarti seorang ambivert juga tidak dapat terlihat keberadaannya di lingkungan tersebut.
Terkadang tanpa disadari ambivert mampu menjadi pribadi yang memecahkan suatu kecanggungan dalam lingkungan itu. Sehingga orang lain akan merasa lebih nyaman dan terhibur karena tingkah yang dilakukan olehnya.
Editor : Aron
Sumber : kumparan