Kondisi penurunan pada kuartal II ini juga makin buruk sebab pendapatan pariwisata juga sudah menurun tiga bulan sebelumnya. Kala itu pendapatan jatuh 65,6 persen dari USD 3,46 miliar.
Kondisi ini disebut menjadi yang terparah sejak 2003. Saat itu, Negeri Ginseng hanya mampu mengumpulkan USD 1,1 miliar.
Kondisi yang dialami Korea Selatan ini merupakan akibat dari ditutupnya akses sejumlah negara untuk mencegah penyebaran Corona. Selain itu, kebijakan karantina 14 hari juga menurunkan minat turis berwisata.
Sebagaimana diketahui, Korea Selatan termasuk negara yang amat bergantung pada pasar turis mancanegara. Salah satu daya tarik yang ditawarkan adalah Hallyu yang menyumbang 55,3 persen dari total wisatawan yang datang ke sana.
Salah satu produk Hallyu adalah K-Pop. Biasanya turis akan datang untuk menonton konser dan berbagai acara terkait K-Pop. Tapi, dengan adanya Corona ini, acara-acara tersebut ditiadakan.
Sebagai akibatnya, terjadi penurunan jumlah kunjungan turis asing. Pada kuartal II 2019, turis asing yang masuk ke Korea Selatan berjumlah 4,6 juta orang. Namun kini jumlahnya hanya 970 ribu.
Belanja turis di Korea Selatan juga rendah, yaitu USD 1,7 miliar. Jumlah tersebut turun 76,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Imbasnya, defisit pada sektor wisata Korea Selatan sebesar USD 510 juta untuk periode April-Juni.