Pojok Batam

Banyak Makan Fast Food Berisiko Tinggi Demensia, Ini Kata Peneliti

Jakarta – Makan fast food berlebih tak hanya berpengaruh pada kesehatan jantung, namun juga berisiko tinggi terkena demensia. Ini kata peneliti.

Lemak jenuh yang ditemukan pada makanan cepat saji (fast food) dapat membuat seseorang berisiko tinggi terkena demensia. Lemak trans tersebut biasanya digunakan untuk membuat kue, biskuit, margarin, dan gorengan.

Dilansir dari Daily Mail (24/10), penelitian yang dilakukan para peneliti Jepang ini mengaitkan lemak trans dengan demensia, dan ini dilakukan pada lebih dari 1.600 orang dengan usia di atas 60 tahun.

Penelitian ini dilakukan lewat tes darah. Para peneliti menemukan partisipan yang memiliki kadar lemak trans tinggi dalam darahnya, memiliki 52% kemungkinan lebih besar alami demensia.

Demensia merupakan penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.

Bukti menunjukkan lemak trans dapat menyebabkan peradangan berbahaya dan penumpukan protein yang disebut amiloid, yang keduanya terkait dengan demensia.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology ini muncul 3 tahun setelah pemerintah membatalkan larangan yang diusulkan terhadap lemak trans dalam yang dapat menyebabkan obesitas pada anak dan terjadi pada tahun 2016.

Para peneliti mengatakan tahun sebelumnya pada larangan penggunaan lemak tersebut, yang berasal dari minyak nabati terhidrogenasi sebagian, dapat menyelamatkan 7.200 jiwa di Inggris dari penyakit jantung koroner selama lima tahun.

Dr. Toshiharu Ninomiya seorang peneliti Jepang dari Kyushu University ini mengatakan, “Organisasi Kesehatan Dunia telah menyerukan agar lemak trans dihapuskan di seluruh dunia pada tahun 2023.”

Upaya kesehatan masyarakat ini memeliki potensi untuk membantu pencegahan kasus demensia di seluruh dunia, selain itu juga dapat membantu penurunan penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan lemak trans.

Namun ternyata lemak trans muncul secara alami dalam produk susu seperti keju dan krim. Jenis lemak ini juga ditemukan pada fast food dimana minyak nabati telah dipanaskan untuk menggoreng makanan pada suhu tinggi.

Meskipun lemak trans dilarang di AS tahun lalu, lemak tersebut terus hadir dalam makanan Inggris, meskipun para ahli kesehatan mengatakan asupan Inggris jauh lebih rendah daripada maksimum yang disarankan.

 

Editor: PAR
Sumber: detikfood

Exit mobile version