Pojok Batam- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan jika gempa bumi di Jawa Timur dan Bali tak berpotensi tsunami. BMKG juga memastikan kekuatan gempa tersebut 6,3 skala richter setelah dimutakhirkan.
Sebelumnya, BMKG merilis jika gempa yang terjadi Kamis (11/10) sekitar pukul 01.44 WIB tersebut berkekuatan 6,4 SR.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada kedalaman 12 kilometer.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui keterangan tertulis, Kamis (11/10).
Dia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Diperkirakan akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust.
Hasil analisis mekanisme sumber, lanjut Rahmat, menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Bali itu dibangkitkan oleh deformasi batuan. Dengan mekanisme pergerakan sesar naik.
“Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Denpasar dalam skala intensitas III-IV MMI, Karangkates, Gianyar, Lombok Barat, Mataram, Pandaan III MMI,” jelasnya.
Menurut Rahmat, pemantauan dilakukan BMKG hingga pukul 02.30 WIB. Hasilnya, dilaporkan sudah terjadi satu kali gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo 3,4 SR.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya.