Tiga orang tewas dan sedikitnya 48 orang cedera akibat ledakan bom di sebuah festival tahunan di Provinsi Tak, Thailand, pada Jumat (13/12) sebelum tengah malam waktu setempat.
Menurut laporan pihak berwenang pada Sabtu (14/12), pengeboman itu tepatnya terjadi di Kota Umphang, yang berbatasan dengan Myanmar.
Laporan Asosiasi Kelompok Penyelamat Umphang menyebut bahwa sebuah alat peledak dilemparkan ke kerumunan ketika pertunjukan di luar ruangan sedang berlangsung dalam festival tahunan di Kota Umphang.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga korban tewas dan yang cedera dalam ledakan yang terjadi pada Jumat (13/12) sesaat sebelum tengah malam itu.
Paetongtarn memerintahkan polisi dan badan keamanan untuk segera menyelidiki insiden tersebut, menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan, serta menginstruksikan pihak berwenang untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di semua festival mendatang untuk memastikan keselamatan publik, termasuk wisatawan.
Seperti dilansir Daily Mail, Polisi Thailand pada Sabtu (14/12) mengatakan dua tersangka telah ditahan saat pihak berwenang menyelidiki kasus bom di Provinsi Tak tersebut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Thanathip Sawangsang menyebut polisi belum mengajukan tuntutan terhadap para tersangka karena penyelidikan masih berlangsung.
Polisi setempat mengatakan ada perkelahian antara kelompok-kelompok yang bermusuhan sebelum ledakan itu terjadi dan tidak ada ancaman keamanan yang lebih luas usai insiden bom tersebut.
Ia mengatakan bukti forensik menunjukkan bahwa alat peledak itu adalah bom rakitan. Provinsi Tak memiliki kehadiran militer yang besar di daerah perbatasannya, termasuk di Kota Umphang.
Editor: PARNA
Sumber: cnnindonesia.com