
Perayaan Tahun Baru Imlek selalu diwarnai dengan berbagai tradisi yang unik dan meriah. Selain dekorasi serba merah, biasanya mereka yang merayakan Imlek juga mengenakan pakaian dalam menyambut momen spesial ini.
Salah satu busana yang paling ikonik saat Imlek adalah cheongsam, gaun tradisional dengan desain elegan yang merepresentasikan budaya Tionghoa. Tapi, bukan cuma itu lho pilihan pakaian yang dikenakan selama perayaan Imlek.
Ada berbagai jenis pakaian tradisional yang memiliki makna dan memperkuat nuansa perayaan Imlek. Warna-warna cerah, terutama merah dan emas, pastinya mendominasi pakaian-pakaian ini karena dianggap membawa keberuntungan dan melindungi dari energi negatif.
Masyarakat Tionghoa memiliki tradisi mengenakan pakaian sebagai bagian dari menyambut Tahun Baru Imlek. Selain untuk mempercantik penampilan, tetapi juga sebagai simbol keindahan, pembawa keberuntungan, perlindungan dari roh jahat, dan penghormatan terhadap para leluhur.
Pakaian tradisional Tiongkok disebut mencerminkan estetika, filosofi, dan nilai-nilai sosial tradisional Tiongkok yang berubah selama lebih dari 3.000 tahun sejarah. Berikut adalah empat jenis pakaian tradisional yang sering dikenakan saat perayaan Tahun Baru Imlek, dikutip dari laman China Highlights.
1. Cheongsam
Foto: Pinterest/OrientalMe
Siapa yang tak kenal dengan Cheongsam? Mungkin pakaian tradisional Tionghoa ini jadi yang paling populer. Cheongsam juga bisa disebut Qipao.
Dalam bahasa Mandarin, cheongsam berarti gaun panjang. Cheongsam berevolusi dari changpao (gaun panjang) wanita Manchu pada masa Dinasti Qing (1644-1912). Suku Manchu juga disebut suku Qi oleh suku Han; oleh karena itu gaun panjang mereka disebut qipao (gaun Qi).
Berawal dari modifikasi busana Dinasti Qing, cheongsam mulai dikenakan secara formal pada awal 1900-an. Pada masa itu, cheongsam memiliki potongan longgar dengan motif floral, geometris, dan art deco yang hingga kini tetap diminati.
Gaun ini awalnya populer di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai, meskipun kini telah mengalami banyak transformasi dalam desainnya. Berasal dari Dinasti Qing, cheongsam sebagian besar telah berkembang menjadi gaya Beijing, gaya Shanghai, dan gaya Hong Kong. Ada banyak perbedaan dalam dekorasi, warna, bahan, dan desain.
2. Setelan Zhongshan
Foto: Pinterest/Maria Camorino Bua
Jas Zhongshan, yang juga dikenal sebagai jas Mao, adalah jenis jas pria atau pakaian formal tradisional untuk pria. Jas ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Sun Yat-sen, yang dalam bahasa Mandarin disebut Sun Zhongshan.
Desain jas Zhongshan memadukan gaya pakaian tradisional Tiongkok dan Barat. Jas Zhongshan memiliki empat saku besar di bagian depan, dua di atas dan dua di bawah, dengan jarak yang sama di kiri dan kanan. Ada lima kancing tengah di bagian depan dan tiga kancing yang lebih kecil di setiap lengan.
Jas Zhongshan dapat dikenakan pada acara formal dan kasual karena bentuknya yang simetris, tampilannya yang menawan, dan elegan. Warna jas Zhongshan beragam dan kerap dipakai sesuai dengan acara yang dihadiri.
3. Hanfu
Hanfu adalah pakaian yang paling tradisional dari Tiongkok. Hanfu yang berarti “pakaian etnis Han,” adalah salah satu busana tradisional tertua Tiongkok. Legenda menyebutkan pakaian ini berasal dari lebih dari 4.000 tahun yang lalu saat permaisuri Huangdi, Leizu, membuat kain dari sutra.
Pakaian ini terus disempurnakan selama beberapa dinasti, hingga Dinasti Qing. Busana ini biasanya terdiri dari dua bagian utama, yakni kemeja dengan kerah menyilang dan lengan lebar, serta rok panjang yang terkadang dimulai dari bagian dada.
Hanfu menjadi pakaian nasional suku Han, yang memiliki pengaruh yang luas di negara-negara tetangga Asia, seperti Korea, Jepang, dan Vietnam. Desain hanfu dari Dinasti Tang bahkan turut memengaruhi busana tradisional negara lain, seperti kimono Jepang.
Pakaian hanfu terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
- Yi (衣, pakaian kerah silang terbuka)
- Pao (袍, pakaian seluruh tubuh yang dikenakan oleh pria)
- Ru (襦, kemeja terbuka dengan kerah silang)
- shan (衫, kemeja atau jaket terbuka berkerah silang yang dikenakan di atas yi)
- qun atau chang (裙/裳, rok yang dikenakan oleh wanita atau pria)
- ku (裤, sejenis celana panjang).
Biasanya untuk menghiasi Hanfu, kerap dikenakan di ikat pinggang atau selempang. Ornamen tersebut disebut pei (配, yang berarti cocok atau menghiasi). Katanya, semakin banyak ornamen yang mereka miliki, semakin tinggi status sosial mereka. Pria mengenakan topi, dan wanita mengenakan hiasan kepala untuk melengkapi Hanfu mereka.
4. Setelan Tang
Foto: Pinterest/Beth and Brian Qipao
Setelan Tang sering kali merujuk pada jenis jaket Tiongkok. Asal usul setelan Tang sebenarnya baru ada sejak era Dinasti Qing (1644-1911). Jika kamu sering menonton film bela diri Tiongkok, seperti yang dibintangi Jackie Chan, pasti tidak asing dengan jenis pakaian ini.
Nama setelan ini berasal dari orang Tionghoa perantauan. Karena Kekaisaran Tang terkenal makmur dan berkuasa, orang asing menyebut orang Tionghoa perantauan sebagai “orang Tang” dan pakaian yang mereka kenakan disebut “setelan Tang” (yang diterjemahkan menjadi Tangzhuang 唐装).
Setelan Tang adalah duijin (对襟, sejenis jaket gaya Tiongkok dengan kancing di bagian depan), kerah Mandarin atau kerah pita dan kancing kenop yang terbentuk dari ikatan tali yang rumit.
Kancing itu mengenakan simpul tradisional bernama frog button. Bahannya biasanya terbuat dari brokat, yang dikenal sebagai kain mewah sejak zaman kuno. Hingga kini, Tang Suit sering dipilih untuk acara-acara formal atau perayaan besar.
Nah, itulah tadi penjelasan tentang 4 jenis pakaian tradisional yang biasa dikenakan saat Imlek. Jadi, sudahkah kamu menentukan pakaian mana yang akan dikenakan saat Imlek nanti?
Editor: PARNA
Sumber: detikcom