
Pada pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS, banyak tamu undangan yang hadir. Bahkan beberapa orang terkaya di dunia juga menghadiri acara tersebut.
Para miliarder tersebut duduk di podium bersama diplomat asing atau CEO lainnya di Gedung DPR Amerika Serikat menjelang pidato Donald Trump.
Bahkan kebaktian gereja yang biasanya merupakan bagian yang kurang diperhatikan dari Hari Pelantikan, dengan cepat menjadi parade “siapa saja” dari beberapa orang terkaya di Amerika
Serikat dan dunia. Baca juga: Resmi Dilantik, Donald Trump Jabat Presiden ke-47 AS Dukungan para eksekutif teknologi terhadap Trump, termasuk miliarder seperti Elon Musk yang masuk di lingkaran dalam Trump, telah menjadi tema utama transisi Trump menuju kekuasaan.
Tamu spesial di pelantikan Donald Trump Sebagaimana diberitakan Reuters pada Selasa (21/1/2025), berikut ini beberapa tamu spesial yang juga orang-orang terkaya di dunia.
Elon Musk
Elon Musk adalah orang terkaya di dunia dan pemimpin Tesla, SpaceX, serta X, telah menghabiskan lebih dari seperempat miliar dolar AS (triliunan rupiah) untuk membantu Trump agar terpilih menjadi Presiden AS.
Trump telah menunjuk Musk untuk memimpin departemen yang bertujuan menciptakan pemerintahan AS yang lebih efisien.
Pada pelantikan Donald Trump, Elon Musk tiba di kebaktian gereja sendirian.
Shou Zi Chew (CEO TikTok)
Sehari sebelum pelantikan Trump, TikTok mengucapkan terima kasih kepadanya karena Trump memulihkan layanan aplikasi tersebut bagi pengguna Amerika. Saat TikTok menghadapi larangan pada hari Minggu di AS, Trump mengatakan akan menghidupkan kembali akses aplikasi tersebut di AS ketika ia kembali berkuasa pada Senin.
Mark Zuckerberg (CEO Meta)
Zuckerberg telah mencoba memperbaiki hubungan dengan pemerintahan baru, sementara Trump di masa lalu berjanji untuk memenjarakan CEO tersebut.
Zuckerberg tiba di gereja bersama istrinya, Priscilla Chan, seorang dokter anak. Mukesh Ambani (Orang terkaya di India) Ambani, orang terkaya di India, mengepalai Reliance Industries, perusahaan paling berharga di India yang terlibat dalam bisnis termasuk energi dan ritel.
Ambani juga menghadiri upacara pra-pelantikan Trump. Miriam Adelson Miliarder kasino dan donatur besar Partai Republik, Adelson, memimpin Preserve America super PAC, yang mendorong Trump. Lahir di Israel, Adelson dan suaminya Sheldon merupakan pendukung penting dalam kemenangan presiden pertama Trump.
Keluarga Arnault
CEO LVMH Bernard Arnault hadir bersama istrinya Helene Mercier dan dua anaknya, Delphine Arnault dan Alexandre Arnault. Kelima anak Arnault memegang posisi penting di grup barang mewahnya, yang terbesar di dunia.
Delphine Arnault mengepalai label mode Dior, sementara Alexandre, yang telah memainkan peran penting dalam mengubah citra label perhiasan Amerika Tiffany & Co, kembali ke Perancis dari Amerika Serikat untuk membantu menjalankan divisi anggur & minuman keras grup tersebut.
Keluarga Arnault adalah yang terkaya di Perancis, dengan kepemilikan di LVMH senilai sekitar 200 miliar dolar AS.
Sundar Pichai (CEO Google)
Google Alphabet, bersama dengan perusahaan lain seperti Amazon dan Meta, masing-masing menyumbangkan 1 juta dolar AS (Rp 16 miliar) untuk dana pelantikan Trump.
Jeff Bezos (Pimpinan Amazon)
Bezos, yang menjalankan perusahaan roket Blue Origin dan surat kabar Washington Post, membela keputusan surat kabarnya untuk tidak mendukung kandidat presiden AS menjelang pemilihan tahun ini.
Keputusan tersebut memblokir dukungan terhadap lawan politik Trump, Kamala Harris. Amazon akan menyiarkan pelantikan Trump di layanan Prime Video-nya. Tunangan Bezos, Lauren Sanchez, tiba di Capitol bersamanya.
Eksekutif Boris Johnson (mantan PM Inggris) Johnson, yang pernah dijuluki “Britain Trump” oleh Trump sendiri, bertemu dengan Trump pada 2023 untuk membahas pentingnya kemenangan Ukraina atas invasi Rusia.
Johnson sangat ingin membangun profil sebagai salah satu pendukung Ukraina yang paling bersemangat dalam perjuangannya melawan Rusia.
Editor: PARNA
Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com