Pojok Batam

Profil dan Kekayaan Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang Di-OTT KPK

Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa. Foto: Pemkot Pekanbaru

KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Pekanbaru, Riau. Sejumlah orang ditangkap dalam operasi senyap itu, salah satunya Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa.

“Penangkapan terhadap Pj Walkot Pekanbaru,” kata Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, Senin (2/12) malam.
Namun demikian, Tanak belum merinci perkara suap yang terungkap dalam OTT tersebut. Termasuk soal barang bukti yang diamankan.
Profil Risnandar
Risnandar merupakan pria kelahiran Luwuk, 6 Juli 1983. Ia lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) 2006.
Risnandar lalu melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar magister administrasi pemerintahan daerah di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada 2009.
Mengawali kariernya, Risnandar pernah menjabat sebagai Lurah Soho, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun 2010 hingga 2011.
Setelahnya, Risnandar lalu dimutasi ke Kemendagri. Sejumlah jabatan mulai dari staf, kepala sub-bagian, hingga kepala bagian pun pernah diembannya.
Hingga akhirnya, pada 2022, ia diangkat menjadi Direktur Organisasi Kemasyarakatan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.
Pada Mei 2024, ia lalu dilantik menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru. Pelantikan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Mendagri Nomor 100.2.1.3-1122 tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Wali Kota Pekanbaru Provinsi Riau.
Kekayaan Risnandar
Dikutip dari laman LHKPN KPK, Risnandar setidaknya telah menyampaikan tiga laporan harta kekayaan. Laporan terakhir ia sampaikan pada 18 Maret 2024 untuk tahun periodik 2023.
Informasi penting disajikan secara kronologis
Laporan tersebut dibuat Risnandar dalam jabatannya sebagai direktur di Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum. Dalam laporan itu, total kekayaannya mencapai Rp 1,9 miliar.
Berikut rinciannya:
  • Sebidang tanah dan bangunan di Jakarta Pusat yang didapatkan dengan hasil sendiri senilai Rp 830 juta;
  • Tiga kendaraan: mobil BMW, sepeda Brompton, dan motor Royal Enfield Bullet Classic 500, dengan total nilai Rp 255 juta;
  • Harta bergerak lainnya: Rp 5 juta;
  • Kas dan setara kas: Rp 520 juta;
  • Harta lainnya: Rp 340 juta;
  • Utang: Rp 40.169.935
Total kekayaan: Rp 1.909.830.065
Editor: PARNA
Sumber: kumparan.com
Exit mobile version