Dua dekade lalu, pada 26 Desember 2004, dunia menyaksikan Tsunami yang disebut paling mematikan. Tsunami dahsyat yang dipicu oleh gempa berkekuatan 9,1 SR di lepas pantai Sumatra, Indonesia, meluluhlantakkan kawasan Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Thailand.
Lebih dari 230.000 nyawa melayang, dan tragedi ini menjadi kenangan pahit bagi ribuan korban yang selamat, termasuk model terkenal Petra Nemcova. Saat tsunami menghantam, model Petra Nemcova tengah berlibur di Khao Lak, Thailand, bersama kekasihnya, fotografer Simon Atlee.
Bungalo tersebut hancur total, mereka terombang-ambing dalam gelombang yang ganas. Model asal Ceko itu mengalami patah panggul di empat tempat dan hanya bisa bertahan dengan berpegangan pada daun pohon palem selama delapan jam.
“Pada satu titik, saya merasa ini akhir hidup saya. Saya pasrah, tetapi keajaiban terjadi; saya melihat langit lagi,” kenang Petra.
Petra NemcovaPetra Nemcova Foto: dok. Instagram @pnemcova
Bagi Petra, trauma tidak mudah hilang dan masih menghantuinya. Selama bertahun-tahun, ia mengalami ketakutan terhadap air dan suara yang mengingatkan pada tsunami.
Namun, ia mencoba menghadapi ketakutannya dengan kembali menyelam di laut Thailand. Itu dilakukannya selain untuk mengatasi traumanya, juga sebagai bentuk penghormatan kepada Simon dan para korban lainnya.
“Kita tidak boleh hidup dalam ketakutan. Itu sebabnya saya melakukannya,” ujar model 45 tahun itu.
Sumber: detik.com