Pojok Batam

Banjir Malaysia, 3 Orang Tewas, 80.000 Dievakuasi, Pemerintah: Bisa Menjadi Banjir Terburuk

Jumlah pengungsi di tiga negara bagian yang terkena banjir Malaysia sedikit menurun menjadi 53.040 pada Senin (6/3/2023) pagi, dibandingkan dengan hampir 55.000 pada Minggu (5/3/2023) malam. (BERNAMA)

Banjir Malaysia terbaru telah menyebabkan tiga orang tewas dan lebih dari 80.000 orang di sejumlah negara bagian terpaksa harus dievakuasi.

Pemerintah Malaysia pada Jumat (29/11/2024), bahkan memperingatkan musim hujan kali ini bisa menyebabkan banjir terburuk dalam 10 tahun terakhir. Banjir terbilang cukup sering terjadi di pesisir timur Semenanjung Malaysia selama periode musim hujan antara Oktober dan Maret.

Namun, hujan deras pada pekan ini telah memicu evakuasi massal, terutama di Negara Bagian Kelantan di sebelah timur laut yang berbatasan dengan Thailand.

Laman resmi Pusat Komando Bencana Nasional Malaysia menyebutkan, hingga Jumat pagi dilaporkan tiga orang tewas.

Setidaknya 80.000 orang dievakuasi ke 467 tempat pengungsian sementara di tujuh negara bagian.

Kelantan dan Terengganu menjadi negara bagian yang paling parah dilanda banjir Malaysia kali ini.

Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri dan Ketua Komite Manajemen Bencana Nasional Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, pada Kamis (28/11/2024) mengatakan, banjir ini diperkirakan akan lebih parah daripada tahun 2014, ketika hampir 250.000 orang dipaksa mengungsi dari rumah mereka.

“Mengingat parahnya situasi, semua pihak telah dikerahkan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para korban banjir,” katanya seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Bernama.

Ahmad Zahid menyebut, Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 82.000 personil keamanan serta perahu penyelamat, kendaraan roda empat dan helikopter.

Operator kereta api nasional KTM Berhad mengatakan dalam sebuah posting di Facebook bahwa mereka telah menangguhkan sembilan rute kereta api di pantai timur karena banjir.

Pada Rabu (27/11/2024), Departemen Meteorologi Malaysia memperingatkan, hujan lebat di beberapa negara bagian diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat ini.

Pekan lalu, mereka mengatakan bahwa gelombang monsun diperkirakan akan membawa hujan lebat dan berkepanjangan di bagian timur semenanjung hingga 1 Desember.

Editor: PARNA
Sumber: kompas.com

Exit mobile version