Ilustrasi. Sistem kerja empat hari dalam seminggu di Islandia dianggap sukses besar. (Istockphoto/monkeybusinessima) 

Kerja seminggu 5 hari terdengar sudah biasa. Tapi, bagaimana dengan kerja 4 hari dalam seminggu? Apakah bisa meningkatkan produktivitas masyarakat?

Baru-baru ini, Islandia menerapkan sistem kerja 4 hari dalam sepekan. Cara ini telah berjalan selama beberapa waktu. Hasilnya? Dianggap sukses besar.

Kesuksesan ini dilihat dari peningkatan yang signifikan dalam hal kepuasan pekerja. Perekonomian masyarakat juga lebih kuat dari sebelumnya.

Melansir Time Out, hampir semua perusahaan di negara itu yang melakukan uji coba kerja empat hari sepekan menganggapnya berhasil. Kepuasan kerja yang lebih besar dan tingkat stres karyawan yang lebih sedikit telah dilaporkan di seluruh lini perusahaan.

Skema ini sebenarnya bukan hal yang baru. Sebuah penelitian dengan pilot project untuk skema kerja empat hari dalam sepekan ini dilakukan pada 2015 dan 2019 di negara nordik yang resmi menerapkan durasi kerja yang lebih pendek dalam sepekan.

Kala itu, jam kerja yang semula 40 jam sepekan menjadi hanya 36 jam. Pada 2020 dan 2022, sebanyak 51 persen pekerja menerima tawaran jam kerja yang dikurangi tanpa kehilangan gaji.

Hasilnya? Ekonomi meningkat dan tingkat pengangguran rendah, ditambah pekerja juga merasa lebih bahagia.

Studi yang kemudian dirilis oleh The Autonomy Institute and Alda menemukan bahwa 62 persen pekerja yang mengambil kerja lebih pendek merasa lebih puasa dengan jam kerja mereka. Sementara 97 persen merasa memiliki keseimbangan hidup kerja yang lebih baik.

Bukan hanya itu, 42 persen pekerja juga percaya bahwa bekerja dengan jam lebih pendek membuat mereka mengalami penurunan stres dalam kehidupan pribadi.

Manfaat bukan cuma untuk pekerja

Ilustrasi rapat kerjaIlustrasi. Sistem empat kerja di Islandia dinilai sukses besar. (iStock/jacoblund)

Tentu saja studi ini tak boleh berat sebelah. Nyatanya, bukan cuma pekerja yang menuai manfaat dari jam kerja yang lebih pendek tersebut.

Pada 2023, perekonomian Islandia tumbuh hingga 5 persen. Hal ini membuat Islandia menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di seluruh Eropa.

Manfaat yang sama juga berlaku pada angka pengangguran di Islandia yang hanya mencapai 3 persen. Angka ini membuat Islandia jadi salah satu negara Eropa dengan tingkat pengangguran terendah.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia