Total fertility rate (TFR) atau angka kelahiran total Indonesia disebut-sebut terus menurun. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang kini jadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (KemenKPK) membeberkan strateginya.
Namun, Menteri KPK Wihaji mengatakan, pihaknya jelas akan melancarkan stimulasi demi menjaga angka kelahiran total tetap di angka ‘aman’.
“Apa akan ada stimulasi? Pasti. Pasti akan ada treatment. Apa ini yang kurang? Saintifiknya seperti apa? Budayanya seperti apa? Pendidikannya seperti apa? Pelatihan?” ujar Wihaji usai acara pisah sambut Kepala BKKBN di kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur, Selasa (22/10).
Wamen KPK Isyana Bagoes Oka menambahkan, angka 2,1 terbilang ideal untuk TFR. Menurut dia, angka ini perlu dijaga agar tidak drop dan berdampak pada aging society atau kondisi lebih banyak penduduk usia tua.
Aging society telah terjadi di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan.
Kualitas manusia yang baik, lanjut dia, sangat berkaitan dengan ‘perang’ melawan stunting yang hingga saat ini masih terus menjadi target pemerintah.
Sumber: cnnindonesia.com