Ilustrasi. (Foto: thinkstock)

Kebiasaan yang merusak otak bisa datang dari kebiasaan kita sehari-hari. Kebiasaan yang dilakukan mungkin cuma sepele, namun jika dilakukan terus-menerus dalam waktu lama tentunya bisa berdampak pada kesehatan kognitif.

Untuk itu, mengubah kebiasaan yang merusak otak akan memberikan perubahan terhadap fungsi otak, sekecil apapun perubahan itu. Berikut merupakan kebiasaan yang dapat menurunkan kesehatan otak, dikutip dari WebMD.

1. Kurang Tidur

Salah satu contoh kebiasaan buruk yang dapat berdampak negatif pada kesehatan otak adalah kurang tidur. Kebiasaan ini dapat berkontribusi pada risiko demensia, termasuk penyakit Alzheimer. Penting untuk memiliki jadwal tidur yang teratur sangat dianjurkan.

2. Sering Menyendiri

Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan hubungan dengan orang lain, bukan sekadar koneksi di media sosial. Memiliki beberapa teman dekat dapat meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas, serta mengurangi risiko penurunan kemampuan otak dan Alzheimer.

Untuk mengatasi rasa kesepian, penting untuk menjalin kembali komunikasi dengan teman atau mencoba aktivitas baru yang melibatkan interaksi dengan orang lain.

3. Mengonsumsi Makanan Tak Sehat

Konsumsi makanan cepat saji seperti hamburger, kentang goreng, dan minuman bersoda dapat mengecilkan bagian otak yang berhubungan dengan pembelajaran, memori, dan kesehatan mental.

Sebaliknya, mengonsumsi buah beri, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran hijau dapat menjaga fungsi otak dan memperlambat penurunan mental.

4. Malas Bergerak

Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko demensia serta penyakit diabetes, jantung, dan hipertensi, yang semuanya dapat berhubungan dengan Alzheimer.

Tidak perlu berolahraga secara ekstrem, cukup dengan 30 menit berjalan di taman atau sekitar lingkungan rumah sudah memadai. Yang penting adalah melakukan minimal 150 menit aktivitas fisik ringan setiap minggu.

5. Merokok

Merokok dapat mengecilkan otak dan berdampak buruk pada daya ingat, serta meningkatkan risiko demensia, termasuk Alzheimer, hingga dua kali lipat. Merokok juga berkontribusi pada penyakit jantung, diabetes, stroke, dan hipertensi.

Editor: PARNA

Sumber: detikcom