Truk tangki yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak di Desa Majiya, negara bagian Jigawa, Nigeria Utara pada Selasa (15/10/2024) malam.
Akibatnya, lebih dari 140 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Juru bicara polisi Nigeria, Lawan Shiisu Adam mengungkapkan, ledakan terjadi ketika para warga tengah mengambil bahan bakar dari truk yang terbalik.
“Warga sedang mengambil bahan bakar dari tanker yang terbalik ketika ledakan terjadi, yang kemudian memicu kebakaran besar,” jelasnya, dikutip dari Associated Press, Rabu (16/10/2024).
Video mengenai peristiwa ini juga sempat beredar di media sosial memperlihatkan kebakaran besar.
Api melahap seluruh area desa dalam semalam dan berkobar hingga Rabu dini hari.
Kronologi truk tangki BBM meledak
Adam menjelaskan, peristiwa diawali dengan kecelakaan truk tangki di desa Majia sekitar pukul 23.30 malam waktu setempat.
Truk tersebut berangkat dari negara bagian tetangga, Kano dan hendak menuju Yobe.
Namun, setelah melakukan perjalanan sekitar 110 kilometer (km) dari Kano, truk berbelok untuk menghindari tabrakan dengan sebuah truk lain di Desa Majia.
“Pengemudi kehilangan kendali dan truk tangki itu terbalik, menumpahkan bahan bakar ke dalam selokan,” ujar Adam, dilansir dari BBC, Rabu.
Melihat hal itu, warga bergegas mendekati tangki untuk mengambil bahan bakar yang terbuang keluar.
Adam melanjutkan, petugas setempat telah memperingatkan orang-orang untuk tidak mendekati lokasi kejadian, tetapi kerumunan massa justru bertambah.
Nahas, tak lama kemudian truk lalu meledak. “Pemadam kebakaran dan unit-unit darurat lainnya bergegas ke lokasi kejadian untuk membantu setelah insiden tersebut,” tambahnya.
Banyak korban yang terbakar dan tidak dapat dikenali lagi. Mayat-mayat mereka ditemukan telah ditutupi ranting-ranting pohon.
Para petugas penyelamat juga menemukan mayat yang berada cukup jauh dari lokasi kecelakaan.
Menurut Adam, kemungkinan mereka adalah korban luka yang terlambat mendapatkan penanganan.
Jumlah korban tewas terus meningkat hingga pada Rabu, Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria mengumumkan jumlah pasti korban meninggal ada 147 orang.
Sebagian besar korban tewas tersebut telah dimakamkan secara massal pada hari yang sama.
Sementara, sedikitnya 50 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit setempat di Kota Ringim dan Hadejia untuk mendapatkan perawatan.
Asosiasi Medis Nigeria mendesak para dokter untuk memberikan penanganan cepat dan membantu masuknya pasien ke ruang gawat darurat.
Dalam sebuah pernyataan, Wakil Presiden Nigeria, Kashim Shettima mengungkapkan duka citanya dan memeastikan akan meninjau kembali protokol keselamatan transportasi bahan bakar.
“Kejadian dahsyat ini telah mengguncang kita semua hingga ke akarr-akarnya.
Pemerintah Federal berdiri bersama masyarakat Jigawa,” kata Shettima, dikutip dari CNN, Rabu.
“Kami mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan untuk mendukung mereka yang terluka dan membantu keluarga yang terkena dampak,” sambungnya.
Peristiwa yang berulang Ledakan truk tangki BBM bukan yang pertama kalinya terjadi di negara paling padat di Benua Afrika ini.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, kecelakaan truk yang mematikan ini seringkali diakibatkan oleh kecerobohan pengemudi, kondisi jalan yang buruk, dan kendaraan yang tidak terawat dengan baik.
Pada September 2024, sedikitnya 48 orang tewas dalam sebuah ledakan setelah dua truk tangki bertabrakan di negara bagian Nigeria.
Bahkan, pada 2020, Korps Keselamatan Jalan Raya Nigeria melaporkan ada 1.531 kecelakaan truk tangki yang mengakibatkan 535 kematian dan 1.142 orang terluka.
Jatuhnya korban jiwa ini tidak lepas dari kondisi ekonomi para penduduk setempat.
Melonjaknya biaya hidup dan harga bensin yang semakin mahal, seringkali membuat mereka menantang bahaya untuk mengambil bahan bakar dari truk tangki yang jatuh atau pipa minyak yang rusak.
Harga gas di sana dilaporkan telah meningkat signifikan hingga lebih dari enam kali lipat sejak pemerintah menghentikan subsidi bahan bakar pada tahun lalu.
Pada September, Perusahaan Minyak Nasional Nigeria juga mematok harga bensin hingga 39 persen.
Editor: PARNA
Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com