Selama ini burung dan mamalia darat dikenal sebagai hewan yang memperoleh makanan dari buah tanaman. Kemudian kotoran mereka akan menyuburkan tanah dan membuat tanaman tumbuh.
Hal tersebut dikenal sebagai bagian dari simbiosis mutualisme atau hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa serangga juga memiliki peran penting dalam penyebaran benih tanaman. Apa itu perannya?
Semut hingga Jangkrik Berperan Penting Dalam Penyebaran Benih Tanaman
Ahli biologi dari Universitas Kobe, Prof Kenji Suetsugu, mengatakan bahwa serangga sama pentingnya dengan mamalia dan burung dalam menyebarkan benih tanaman. Terlebih, serangga memiliki ukuran yang kecil dan jumlah yang sangat banyak.
Menurut pakar, semut kemungkinan adalah serangga penyebar benih yang paling terkenal. Hal ini karena semut seringkali membawa elaiosom, atau bagian nutrisi pada biji tanaman ke sarangnya.
Mereka akan memakan bagian elaiosom dan meninggalkan bijinya di dalam tanah sehingga menciptakan tanaman baru.
Kemudian, ada kutu kayu yang memakan buah kecil, yang juga berperan dalam penyebaran benih dari tanaman. Hal ini karena kutu kayu akan mengeluarkan lebih dari 30 persen benih yang terdapat di biji makanan ke seluruh tempat. Meski begitu, benih tersebut masih membutuhkan bantuan jamur untuk dapat tumbuh.
Demikian pula, jangkrik unta yang memakan biji semak yang jatuh ke tanah, dan mengeluarkannya dengan lebih dari 78 persen biji utuh yang siap berkecambah hanya dengan sedikit air.
“Ini adalah bukti pertama bahwa serangga berperan sebagai penyebar biji untuk tanaman hijau di wilayah yang dihuni mamalia darat,” papar Prof Suetsugu.
Jangkrik Wētā dan Perannya Dalam Menyebarkan Benih Tanaman
Selain itu, ada juga serangga raksasa yakni jangkrik wētā (Deinacrida) yang juga berperan besar dalam penyebaran benih tanaman.
Ahli biologi di Victoria University of Wellington, Prof Kevin Banks, menemukan bahwa jangkrik wētā yang memiliki ukuran sebesar hamster, bisa menyebarkan benih karena memakan biji-bijian, seperti buah beri. Mereka menyebarkannya melalui kotoran saat berkelana dalam jarak jauh.
“Saya merasa takjub,” ungkap Banks.
Dengan adanya banyak bukti di alam, peneliti mengatakan bahwa peran serangga mungkin jauh lebih luas dan penting secara ekologis daripada yang dipahami sebelumnya.
“Serangga bisa jadi sama pentingnya dengan penyebar yang sudah dikenal secara tradisional,” tutur Prof Suetsugu.
Dalam hal ini, tumbuhan mungkin telah mengembangkan sifat-sifat tertentu tidak hanya untuk menarik perhatian burung atau mamalia, tetapi juga serangga.
Meski begitu, beberapa ahli menganggap penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui tentang penyebaran benih.
Sumber: detik.com