Pojok Batam

Mengejutkan, Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus Tak Cuma Satu

Foto: BBC Karangan Khas

Asteroid besar yang menghantam Bumi dan memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun silam, disebut bukan satu-satunya batu angkasa yang menabrak planet ini di waktu yang sama. Asteroid kedua yang lebih kecil menghantam laut di lepas pantai Afrika Barat dan menciptakan kawah besar di era yang sama.

Meski ukurannya lebih kecil, tabrakan asteroid kedua itu juga merupakan bencana dahsyat, menyebabkan tsunami setinggi setidaknya 800 meter yang menghantam Samudra Atlantik.

Dr. Uisdean Nicholson dari Universitas Heriot-Watt pertama kali menemukan kawah Nadir tahun 2022, tapi saat itu belum diketahui bagaimana kawah itu terbentuk. Kini, Dr. Nicholson dan rekannya yakin depresi sepanjang 9 km itu disebabkan asteroid yang menghantam dasar laut.

Mereka tak dapat menentukan tanggal pasti kejadian itu atau apakah tumbukan terjadi sebelum atau sesudah asteroid yang meninggalkan kawah Chicxulub selebar 180 km di Meksiko. Kawah itu mengakhiri dinosaurus. Namun, mereka mengatakan bahwa batu yang lebih kecil itu muncul pada akhir periode Cretaceous ketika dinosaurus punah.

Juga belum diketahui mengapa dua asteroid menabrak Bumi dalam waktu yang berdekatan. Asteroid yang menciptakan kawah Nadir berukuran sekitar 450-500m lebarnya, dan para ilmuwan memperkirakan asteroid itu menghantam Bumi dengan kecepatan sekitar 72.000 km/jam.

Asteroid Nadir berukuran sebesar Bennu, yang saat ini merupakan objek paling berbahaya yang mengorbit di dekat Bumi. Menurut NASA yang dikutip detikINET dari Guardian, tanggal yang paling mungkin Bennu akan menghantam Bumi adalah 24 September 2182. Namun, kemungkinannya hanya 1 banding 2.700.

Untuk lebih memahami kawah Nadir, Dr. Nicholson dan tim menganalisis data 3D beresolusi tinggi dari perusahaan geofisika bernama TGS. Sebagian besar kawah terkikis, tapi terpelihara dengan baik, yang berarti para ilmuwan dapat melihat lebih jauh ke dalam lapisan batuan.

“Ini adalah pertama kalinya kami dapat melihat bagian dalam kawah tumbukan seperti ini,” kata Dr. Nicholson, yang menambahkan bahwa hanya ada 20 kawah laut di dunia, tapi tidak ada yang telah dipelajari secara terperinci seperti ini.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com
Exit mobile version