Iran mengonfirmasi telah menembakkan 200 rudal balistik ke wilayah Israel hingga memicu sirene berbunyi di seluruh penjuru negara Zionis tersebut pada Selasa (1/30) tengah malam.
Melalui stasiun televisi negara, Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeklaim 90 persen rudal yang ditembakkan tepat sasaran. Teheran juga memamerkan bahwa pasukannya menggunakan rudal hipersonik Fattah buatan lokal untuk pertama kalinya dalam serangan ke Israel ini.
Sementara itu, tiga dari ratusan rudal balistik Iran itu berhasil dianalisis CNN.
Sebuah video yang beredar di media sosial tampaknya memperlihatkan sebuah rudal Iran meledak kurang dari satu kilometer dari barat laut markas intelijen Israel, Mossad, di kawasan Glilot, pinggiran ibu kota Tel Aviv.
Area itu padat penduduk dengan sejumlah perumahan dan pusat bisnis.
CNN juga melakukan geolokasi terhadap video lain yang tampaknya menunjukkan dampak dari rudal tersebut di sebuah area parkir terdekat. Video tersebut menunjukkan sebuah kawah besar, dengan semburan tanah imbas ledakan yang menutupi berbagai kendaraan di sekitarnya.
Kawah itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari sebuah kompleks bioskop.
CNN tidak dapat mengonfirmasi secara independen target sebenarnya dari rudal tersebut, atau bahwa kawah tersebut diakibatkan oleh ledakan yang terlihat dalam video yang direkam dari apartemen. Namun, berdasarkan lintasan rudal, kemungkinan besar ledakan itulah penyebabnya.
Di gurun Negev, Israel selatan, video menunjukkan sejumlah besar roket Iran menghantam pangkalan Nevatim. Fasilitas ini, salah satu yang terbesar di Israel, sebelumnya juga diserang Iran pada 13 April (IDF mengatakan kerusakannya minim).
Di sekitar Pangkalan Tel Nof, lebih dari 15 mil di selatan Tel Aviv, video lain menunjukkan beberapa titik ledakan.