Foto: Ilustrasi iStock

Kopi adalah salah satu minuman yang paling digemari di dunia. Bahkan bagi sebagian orang, minum kopi sudah jadi rutinitas harian yang ‘wajib’ dilakukan.

Ada banyak alasan mengapa kopi begitu digemari. Selain memiliki cita rasa dan aroma yang khas, minuman ini juga memiliki sejumlah manfaat baik untuk kesehatan.

Kopi dapat membantu menambah energi, menghilangkan kantuk, dan meningkatkan fokus. Tak hanya itu, minuman ini juga diyakini dapat membantu menurunkan tekanan dan kadar gula darah.

Lantas, seperti apa efek kopi terhadap kolesterol? Apakah kopi menurunkan atau justru meningkatkan kadar kolesterol?

Kopi Bisa Meningkatkan Kolesterol dalam Darah
Ternyata, kopi berpotensi menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Dikutip dari Healthline, ini disebabkan oleh kandungan kafestol dan kahweol yang terkandung pada kopi.

Kafestol dan kahweol adalah zat mirip minyak yang ditemukan kopi, baik yang mengandung kafein maupun decaf. Penelitian menunjukkan kafestol dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam memetabolisme dan mengelola kadar kolesterol.

Hal inilah yang kemudian berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Para peneliti menyimpulkan kafestol sebagai senyawa paling ampuh untuk meningkatkan kadar kolesterol yang ditemukan pada diet manusia.

Bolehkah Pengidap Kolesterol Tinggi Minum Kopi?
Kabar baiknya, kopi tetap aman untuk dikonsumsi, namun jumlah dan cara penyeduhannya harus diperhatikan.

French press, metode menyeduh kopi dengan cara mengaduk kopip bubuk dengan air panas lalu disaring, dapat menghasilkan kafestol dengan konsentrasi paling tinggi. Penelitian menunjukkan konsumsi lima cangkir kopi yang dibuat secara french press selama empat minggu, dapat meningkatkan kolesterol darah sebesar 6-8 persen.

Selain french press, kopi rebus ala Turki dan Skandinavia juga menghasilkan minyak kopi dengan konsentrasi tinggi. Kopi instan dan espresso juga mengandung sejumlah minyak kopi, sehingga perlu diwaspadai.

Di sisi lain, kopi yang diseduh menggunakan teko ala Amerika memiliki kadar kafestol yang relatif rendah. Ini karena sebagian besar kafestol tertinggal dalam penyaring, tidak peduli apapun jenis sangrainya.

Editor:PARNA
Sumber: detik.com