Foto: Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus (dok. YouTube Setpres)

Paus Fransiskus berbicara di Istana Kepresidenan. Tiga setengah dekade yang lalu, Paus Yohanes Paulus II juga berbicara di Istana ini. Paus Fransiskus mengutip kembali kalimat yang disampaikan Paus Paulus kala itu.

“Saya ingin menjadikan kata-kata dari Santo Yohanes Paulus II dalam kunjungannya tahun 1989 di Istana ini sebgai perkataan saya,” kata Paus Fransiskus di Istana, Jakarta, Rabu (4/8/2024).

Paus Yohanes Paulus II kala itu menyampaikan soal hak-hak manusia dan hak-hak politik warga negara. Kala itu, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia saat negara ini masih berada dalam pemerintahan Orde Baru, dipimpin Presiden Soeharto.

“Beliau (Paus Yohanes Paulus II) berkata, dengan mengakui kehadiran keanekaragaman yang sah, dengan mengaui hak-hak manusia dan politik dari semua warga, dan dengan mendorong pertumbuhan persatuan nasional berlandaskan toleransi dan sikap saling mernghargai terhadap orang lain, Anda orang indonesia meletakkan fonsdasi bagi masyarakat yang adil dan damai yang diinginkan semua warga Indonesia untuk diri sendiri dan rindu untuk diwariskan kepada anak-anak setelahnya,” kata Paus Fransiskus.

Paus berbicara dalam bahasa Italia. Di sampingnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selaku tuan rumah menyimak, semua hadirin termasuk para menteri dan pejabat juga menyimak di depan Paus. Mereka semua mendengarkan Paus lewat headphone yang meneruskan suara penerjemah.
Paus melanjutkan, terkadang nilai-nilai luhur mengenai pengakuan hak-hak manusia dan politik dari semua warga, juga falsafah Indonesia, luput dari kehidupan berbangsa. Maka kini Indonesia perlu kembali lagi ke nilai-nilai baik tersebut agar selamat.

“Juga terkadang di masa lalu prinsip-prinsip tersebut tidak selalu diterapkan, namun prinsip-prinsip ini tetap berlaku dan dipercaya ibarat mercusuar yang menyinari jalan yang ditempuh dan yang memperingatkan tentang kesalahan-kesalahan yang amat berbahaya yang harus dihindari,” kata Paus Fransiskus.

Dia berharap semua yang hadir di Istana ini dapat menimba inspirasi dari prinspi-prinsip luhur tersebut. “Karena opus justitiae pax, perdamaian adalah karya dari keadilan. Kerukunan dicapai ketika kita berkomitmen tidak hanya demi kepentingan-kepentingan dan visi kita sendiri, tapi demi kebaikan bersama, dengan membangun jembatan, memperkokoh kesepakatan dan sinergi, menyatukan kekuatan untuk mengalahkan segala bentuk penderitaan moral, ekonomi, dan sosial, dan untuk memajukan perdamaian dan kerukunan,” kata Paus.
Editor: PARNA
Sumber: detik.com