Jenna Ortega. Variety via Getty Images/Nina Westervelt.

Jenna Ortega telah mengungkapkan alasan mengejutkan mengapa ia terpaksa berhenti menggunakan media sosial. Ketenarannya meroket dengan cepat dan dramatis berkat penampilannya yang memukau dalam Scream (2022) dan serial Wednesday. Ia dengan cepat menjadi bintang Hollywood papan atas.

Kini, ia akan membintangi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu pada 2024, Beetlejuice Beetlejuice. Dengan ketenarannya yang meroket, Jenna pun harus belajar dengan cepat tentang sisi gelap ketenaran, termasuk menjadi sasaran gambar-gambar porno AI dari dirinya sendiri meskipun usianya masih muda.

Memulai kariernya di usia 9 tahun, Ortega mengatakan bahwa ia telah diberi tahu sejak awal tentang media sosial adalah alat penting yang harus digunakan dalam karier aktingnya.

Ia berkata, “Dulu saya punya akun Twitter, dan saya diberi tahu bahwa, ‘Oh, Anda harus melakukannya, Anda harus membangun citra Anda.'”

Ortega mengatakan bahwa ia ingat pesan pertama yang pernah ia terima dari seorang penggemar, pada usia 12 tahun. Itu adalah gambar alat kelamin pria dan pelecehan online pun makin sering ia alami.

Apalagi saat ia menjadi superstar, tak hanya foto tak senonoh milik orang lain saja bahkan ia juga dikirimi foto editan AI dirinya tengah melakukan hal berbau pornografi.

“Saya akhirnya menghapusnya sekitar dua, tiga tahun yang lalu karena banyaknya gambar dan foto yang tidak masuk akal setelah serial itu keluar, dan saya sudah dalam keadaan bingung sehingga saya menghapusnya saja.”

“Itu menjijikkan, dan membuat saya merasa buruk. Itu membuat saya merasa tidak nyaman. Pokoknya, itulah mengapa saya menghapusnya, karena saya tidak bisa berkata apa-apa tanpa melihat sesuatu seperti itu. Jadi suatu hari saya terbangun, dan saya berpikir, ‘Oh, saya tidak membutuhkan ini lagi.’ Jadi saya tinggalkan saja,” ungkapnya dilansir dari Variety.

Ancaman AI terhadap mata pencaharian dan tokoh masyarakat telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2023, Hollywood terhenti ketika serikat pekerja besar Hollywood membentuk barisan piket selama negosiasi dengan studio dalam upaya mereka untuk memastikan perlindungan terhadap penggunaan AI dalam film dan televisi ditambahkan ke kontrak di masa mendatang.

Namun, bukan hanya ancaman digantikan oleh versi diri mereka yang dihasilkan komputer dalam film dan TV yang harus ditakuti para aktor. Selebritas seperti Taylor Swift telah memiliki banyak sekali pengalaman tak mengenakan di mana wajahnya digunakan dalam gambar dan video pornografi palsu.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com