Berikut beberapa hal, selain teror ISIS, yang sempat buat konser Taylor Swift ditunda bahkan dibatalkan. (AFP/David Gray)

Taylor Swift hampir tidak pernah membatalkan penampilan, terlebih lagi konser dan turnya selama ini. Namun, ada beberapa hal yang membuat sang musisi terpaksa batal tampil langsung di hadapan fan atau Swifties.
Salah satu yang terbaru adalah ancaman teror ISIS yang membuat promotor membatalkan tiga hari konser di Wina. The Eras Tour di Wina seharusnya dimulai pada Kamis (8/8) hingga Sabtu (10/8).

Pembatalan dilakukan tak lama setelah pihak berwenang Austria menangkap dua simpatisan ISIS pada Rabu (7/8) yang terkonfirmasi sedang merencanakan serangan teror di konser Taylor Swift di Wina.

Promotor, sama seperti keterangan di laman resmi Eras Tour, menyatakan semua dana pembelian tiket penonton secara otomatis dikembalikan dalam 10 hari kerja.

Selain ancaman teror, seperti diberitakan People, beberapa hal pernah mendasari keputusan Taylor Swift dan promotor membatalkan konser atau setidaknya menunda, menggeser ke tanggal yang lebih memungkinkan.

Berikut beberapa kejadian yang buat konser Taylor Swift pernah ditunda bahkan dibatalkan.

Sakit
Taylor Swift sempat menunda empat hari konser di beberapa kawasan AS saat Speak Now World Tour pada Juli 2011. Menurut juru bicara Swift saat itu, penyanyi tersebut jatuh sakit saat tampil di tengah hujan lebat.

Hal itu terjadi saat awal tur di Stadion Gillette di Foxborough, Massachusetts. Sehingga konser di Louisville, Charlotte, dan dua hari di Atlanta ditunda.

Itu pertama kalinya Taylor Swift harus menunda penampilannya karena sakit, dan ia menjalani pemulihan di rumahnya, Nashville, sebelum melanjutkan tur di Montreal.

Penyanyi Love Story itu kemudian menebus kesalahannya kepada para penggemar, dengan kembali ke tiga kota tersebut pada Oktober dan November 2011 untuk tampil di empat konser yang dibatalkan.

Kerusuhan politik
Dalam perjalanan mempromosikan album Red, Taylor Swift membatalkan jadwal tur di Bangkok, Thailand, pada 9 Juni 2014, menyusul kerusuhan politik di negara itu dan kudeta militer sebulan sebelumnya.

Menurut Billboard, promotor konser mengutip “peristiwa terkini di Thailand” sebagai alasan pembatalan, seraya menambahkan bahwa itu adalah “keputusan yang sulit bagi semua pihak.”

“Saya mengirimkan rasa cinta saya kepada para penggemar di Thailand,” tulis Swift di Twitter menyusul berita pembatalan tersebut. “Saya sangat sedih dengan pembatalan konser tersebut.”

Bentrok acara olahraga
Taylor Swift terpaksa menggeser jadwal konser di Fargo pada 2015 ketika menggelar The 1989 World Tour. Hal itu dikarenakan keberhasilan luar biasa Houston Astros membawa tim MLB ke babak pascamusim.

Sehingga, mereka membutuhkan stadion kandang untuk pertandingan.

Stadion yang sama juga hendak digunakan lokasi konser Taylor Swift, sehingga sang musisi beberapa kali menunda konser dari 13 Oktober ke 9 September, kemudian akhirnya berlangsung pada 12 Oktober 2015.

Pandemi
Akibat pandemi COVID-19, Swift awalnya sempat menunda dan pada akhirnya membatalkan semua jadwal konsernya pada 2020.
Bintang tersebut awalnya dijadwalkan tampil di empat konser di Amerika Serikat pada Juli dan Agustus 2020, yang ia sebut sebagai Lover Fest, serta beberapa festival musik Eropa, tetapi semua pertunjukan dibatalkan.

“Saya sangat kecewa karena tidak dapat bertemu langsung dengan Anda secepat yang saya inginkan,” tulis sang bintang di Instagram pada April 2020. “Saya sangat merindukan Anda dan tidak sabar menunggu kita semua dapat tampil bersama lagi dengan aman.

Cuaca ekstrem
Setelah akhirnya kembali tur dunia setelah pademi, Taylor Swift menunda malam kedua konser di Rio de Janeiro, Brasil, pada November 2023 dengan alasan “suhu ekstrem” pada tanggal pertunjukan.

Namun, konser dijadwalkan ulang pada Senin berikutnya. Pada malam pertama tur di sana, satu fan meninggal sesaat sebelum Swift naik panggung karena kelelahan akibat panas ekstrem, berdasarkan laporan forensik.

Teror ISIS
Pada paruh pekan ini (7/8), tiga malam konser yang direncanakan di Wina resmi diumumkan batal setelah tersiar berita tentang dugaan serangan teror yang direncanakan di tempat tersebut.

Dalam konferensi pers pada 8 Agustus, Omar Haijawi-Pirchner, kepala Direktorat Keamanan Negara dan Intelijen Austria, mengatakan bahwa tersangka berusia 19 tahun dan mengaku “hendak melakukan serangan” di konser Taylor Swift “dengan menggunakan bahan peledak dan pisau.”

Setelah kejadian itu, Taylor Swift masih dijadwalkan tetap gelar konsesr lima hari di Stadion Wembely, London pada akhir Agustus 2024.

“Tidak ada yang menunjukkan masalah yang sedang diselidiki otoritas Austria akan berdampak pada acara mendatang di London,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London, menurut BBC.

Juru bicara itu menambahkan, “Seperti biasa, kami akan terus mencermati informasi baru apa pun.”

Editor: PARNA
Sumber: cnnindonesia.com