(G)I-DLE tuai kritik usai memakai kostum seksi berlogo Palang Merah Korea. Foto: dok. Twitter @G_I_DLE

Grup KPop (G)I-DLE menuai kritik usai memakai kostum penjaga pantai berlambang Palang Merah Korea di Music Bank. Terlebih kostum yang dikenakan personel (G)I-DLE terkesan seksi karena dibuat versi crop top.

Pada Jumat (19/7/2024), (G)I-DLE menampilkan lagu terbaru mereka KLAXON di acara musik KBS2 Music Bank. Kelima personelnya Miyeon, Minnie, Soyeon, Yuqi, dan Shuhua memakai kostum bertema penjaga pantai dengan celana merah serasi.

Secara khusus, netizen Korea menyorot penggunaan lambang Palang Merah Korea pada kostum panggung grup KPop (G)I-DLE. Baju tersebut dikenakan dalam konten dance challenge TikTok Miyeon dan Yuqi (G)I-DLE bersama Mark dan Haechan NCT.

Para personel (G)I-DLE juga membagikan foto dalam formasi lengkap setelah penampilan mereka di Music Bank. Unggahan Twitter (G)I-DLE sontak dibanjiri netizen Korea dengan komentar pedas. Banyak yang menilai baju yang dikenakan Soyeon cs tak etis karena seakan melakukan seksualisasi terhadap pekerja profesional.

Gaya personel grup KPop (G)I-DLE memakai kostum seksi berlogo Palang Merah Korea Foto: dok. Twitter @G_I_DLE

“Apakah melakukan seksualisasi terhadap baju pekerja profesional seperti ini diperbolehkan? (Bukan pertanyaan). Pakaian perawat juga mendapat objektifikasi seksual,” komentar seorang netizen Korea.

“Bukankah mereka sekarang adalah senior? Apakah tidak ada seorang pun yang secara internal menyinggung apakah boleh melakukan seksualisasi terhadap baju dari suatu profesi yang menyelamatkan nyawa?” tulis seorang netizen Korea.

“Baju-baju ini… Apa yang mereka lakukan?” ujar netizen Korea lainnya.

Di Korea Selatan, penggunaan lambang Palang Merah dilindungi secara hukum. Menurut Pasal 25 Undang-Undang Palang Merah Korea, lambang tersebut tidak dapat digunakan tanpa persetujuan Palang Merah.

Media Korea Dispatch melakukan konfirmasi lewat panggilan telepon kepada perwakilan Palang Merah Korea pada Senin (22/7/2022).

Pihak Palang Merah Korea mengaku tidak dihubungi agensi (G)I-DLE, Cube Entertainment perihal penggunaan lambangnya untuk kostum panggung. Meskipun begitu, pihak Palang Merah Korea meyakini bahwa kesalahan itu didasarkan oleh ketidaktahuan bukan kesengajaan.

Palang Merah Korea menegaskan bahwa penggunaan lambang yang disengaja atau berkelanjutan berpotensi didenda atau mendapat hukuman dari Kementerian Kehakiman atau Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk para personel grup KPop (G)I-DLE.

Lebih lanjut, Palang Merah Korea berencana mengirimkan pemberitahuan kepada agensi (G)I-DLE, Cube Entertainment mengenai undang-undang tersebut dan mencegah kesalahan yang sama terulang kembali.

Menyusul kontroversi yang merebak di media sosial, Cube Entertainment merilis pernyataan resmi untuk menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Agensi (G)I-DLE pun telah menghubungi pihak Palang Merah Korea untuk meminta maaf perihal kostum artisnya yang dinilai tidak etis.

“Kami menyadari masalah kostum panggung dan telah menghubungi Palang Merah Korea untuk meminta maaf. Kami secara aktif berkonsultasi untuk mencegah hal itu terulang dan mengungkap tindakan lebih lanjut terkait penggunaan lambang Palang Merah Korea secara tidak sah.”

“Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua pihak terkait yang mengalami ketidaknyamanan. Kami selalu berterima kasih kepada para penggemar yang telah menunjukkan minat dan dukungan besar untuk (G)I-DLE. Terima kasih,” demikian pernyataan Cube Entertainment, seperti dilansir dari Koreaboo.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com