Beruang kutub.(wikipedia.org/Polar bear with young, Arctic NWR)

Teluk Hudson bagian selatan memiliki suhu subarktik yang sempurna beruang kutub untuk bertahan hidup.

Namun, kini kenaikan suhu dan musim panas yang lebih panas membuat beruang kutub yang hidup di wilayah itu bisa menghadapi kepunahan dalam satu dekade mendatang.

Dikutip dari BGR, Jumat (14/6/2024), sebuah studi baru yang dipublikasikan di Communications Earth & Environment menyoroti masalah perubahan iklim yang sedang berlangsung dan bagaimana itu memengaruhi wilayah Teluk Hudson serta mahluk hidup yang tinggal di sana.

Bulan lalu wilayah yang ada di Samudra Arktik ini menjadi bebas es sebulan lebih awal dari biasanya. Meski beruang kutub terbiasa dengan musim bebas setiap tahun, biasanya musim tersebut hanya berlangsung sekitar empat bulan.

Selama waktu tersebut mereka biasanya mengandalkan cadangan lemak untuk menjaga tubuh tetap ternutrisi.

Namun, jika musim tanpa es ini terus berlanjut, hal itu bisa berarti makin sulit bagi beruang untuk berburu. Tentu saja peristiwa kepunahan pada tingkat ini merupakan sesuatu yang sangat dikhawatirkan.

Meskpun wilayah Teluk Hudson akan mengalami pembentukan es laut lagi, bukan berarti memungkinkan es menjadi cukup tebal sehingga beruang dapat berburu anjing laut lagi.

Sayangnya, tidak ada konsensus mengenai berapa banyak es yang dibutuhkan untuk mendukung beruang kutub jantan dewasa.

Hanya saja, penelitian lapangan telah membantu menghasilkan garis dasar bahwa es setebal kurang dari 10 cm diperlukan untuk menahan berat beruang kutub.

Sedangkan es yang lebih tipis dari itu kemungkinan pecah. Tentu saja, beruang kutub bisa berenang. Jadi, jika mereka jatuh ke dalam es, mereka tidak akan tenggelam atau apa pun.

Mereka sebenarnya adalah perenang yang sangat kuat. Namun, suara beruang kutub yang menabrak es akan seperti alarm yang berbunyi bagi anjing laut yang mereka buru, mengakibatkan mereka berpencar dan melarikan diri.

Peneliti pun memperingatkan jika es laut tetap tipis, beruang tidak akan bisa berburu dan mereka akan kesulitan bertahan hidup tanpa sumber makanan padat.

Kalau itu sampai terjadi, jumlah beruang kutub akan berkurang drastis, bahkan sampai pada titik kepunahan dalam 10 tahun ke depan.

Para ilmuwan sudah mencari cara untuk membekukan kembali Arktik, sesuatu yang mungkin berguna untuk membantu makhluk seperti beruang kutub juga.

Sayangnya, berita itu hanyalah sebuah kenyataan menyedihkan yang terus menunjukkan betapa buruknya perubahan iklim terhadap planet kita dan makhluk hidup yang menghuninya.

Editor: PARNA

Sumber: kompas.com