Boeing 737 Max (Foto: Getty Images)

Boeing sedang tidak baik-baik saja. Semuanya berawal dari kecelakaan beruntun di Indonesia dan Ethiopia dari pesawat terlarisnya, seri 737, hingga akan dipidanakan oleh pemerintah AS.

Dalam catatan detikTravel, selain kejadian di atas, Boeing kembali menjadi sorotan utama setelah seri serupa meledak di udara. Pintu sumbat 737 lepas dari badannya dan hampir menyedot penumpang yang di sampingnya.

Setelah itu, seorang mantan karyawan Boeing telah ditemukan tewas di AS. Ia dikenal whistleblower karena menyuarakan keprihatinannya tentang standar produksi perusahaan.

Boeing 737 paling laris di dunia
Diproduksi dari tahun 1968 hingga sekarang, Boeing 737 telah dikirim sebanyak 10.877 unit.

Boeing 737 dan Airbus A320 adalah sebagian besar pesawat yang kita tumpangi. Pesawat klasik berbadan sempit ini telah melintasi langit selama lebih dari setengah abad, dan versi sipil Next-Generation yang ditingkatkan diproduksi dari 1996 hingga 2019.

Namun, masalah di 737 MAX generasi keempat, yang terlibat dalam dua kecelakaan fatal pada 2018 dan 2019, telah merusak reputasi dan keuntungan Boeing.

Spesifikasi pesawat bermasalah Boeing 737 Max
Boeing 737 MAX dikembangkan oleh Boeing untuk menggantikan pesawat jenis Boeing 737 Next Generation yang lebih dulu beredar di pasaran. Pesawat ini menjadi generasi keempat dari Boeing 737, dan diluncurkan pada 2011 lalu.

Nah, varian pertama dari Boeing 737 MAX adalah Boeing 737 MAX 8. Boeing akhirnya menyelesaikan konfigurasi Boeing 737 MAX 8 pada 2013. Pesawat ini menawarkan penerbangan langsung ke berbagai belahan dunia yang nyaman buat traveler dengan daya jelajah mencapai 6.570 km.

Penampilan kabinnya dilengkapi dengan Boeing Sky Interior baru. Lampu LED yang diletakkan di spot-spot sedemikian rupa menghasilkan suasana kabin yang lebih lapang, serta disediakan ruang bagasi kabin yang lebih besar. Traveler yang senang melihat pemandangan dari ketinggian juga lebih puas karena jendela dibuat 20% lebih besar dari jenis A320neo.

Untuk kapasitas kursi dengan 2 kelas berkisar 162-178, dengan kapasitas maksimal 210. Panjang pesawat 39,52 meter dan wing span 35,9 meter. Sayap pesawat Boeing 737 MAX 8 menjadi yang pertama disematkan fitur double winglet. Tampilan ujung sayapnya seperti terbelah dua, dan menjulur ke sisi atas dan bawah.

Sementara mesinnya menggunakan CFM LEAP-1B, yang juga memungkinkan untuk lebih menghemat 20% konsumsi bahan bakar daripada jenis 737 Next Generation. Pada 4 Mei 2016, mesin CFM LEAP-1B untuk Boeing 737 MAX telah mendapat Type Certificates dari European Aviation Safety Agency (EASA) dan US Federal Aviation Administration (FAA). Sehingga pesawat bisa mulai melayani penerbangan komersial tahun 2017.

Boeing 737 MAX 8 pun pertama kali mengudara untuk penerbangan komersial pada Mei 2017. Ditengok dari situs Malindo Air, inilah maskapai pertama di dunia yang melayani penerbangan komersial dengan Boeing 737 MAX 8.

Kala itu rute yang dilewati adalah dari Kuala Lumpur menuju Singapura. Sedangkan di Indonesia, maskapai pertama yang menggunakan pesawat jenis tersebut adalah Lion Air. Pesawat itu diterima Juli 2017 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Selain Boeing 737 MAX 8, tipe Boeing 737 MAX yang terus dikembangkan ini memiliki varian lain yaitu 737 MAX 7, 737 MAX 9 dan 737 MAX 10. Boeing 737 MAX juga menjadi salah satu jenis pesawat yang paling cepat terjual dalam sejarah Boeing, dengan 4.700 pesanan dari 100 maskapai di berbagai belahan dunia.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com