Meski jumlahnya tidak banyak, terdapat sejumlah makanan dan minuman yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker. Bahkan, beberapa makanan tersebut kerap dikonsumsi sehari-hari.
Kanker adalah kondisi yang disebabkan oleh mutasi gen yang menyebabkan sel tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali, sehingga merusak sel dan jaringan sehat di sekitarnya. Sampai saat ini, masih belum diketahui pasti apa penyebab mutasi gen tersebut. Namun, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
Salah satunya adalah makanan. Beberapa jenis makanan tertentu, jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Apalagi jika konsumsi makanan tersebut tidak diimbangi dengan makanan sehat, seperti buah dan sayuran.
Makanan yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker
Lantas, apa saja makanan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker? Berikut penjelasannya.
1. Daging merah
Jika dikonsumsi secara berlebihan, daging merah dapat menjadi salah satu makanan yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Daging merah, seperti daging sapi, hingga domba dapat meningkatkan risiko kanker karena mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.
Risiko kanker akibat daging merah akan meningkat jika diolah dengan cara digoreng, dibakar, atau dipanggang. Sebab, metode memasak tersebut dapat mendorong pembentukan zat karsinogenik yang memicu beberapa jenis kanker, seperti lambung dan kolorektal.
Sebaiknya, batasi konsumsi daging dan imbangi dengan makan makanan berserat seperti buah dan sayur.
2. Olahan daging
Sama seperti daging merah, produk olahan daging juga mengandung lemak dan kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Biasanya, olahan daging diproses dengan cara memasak yang dapat memicu munculnya senyawa karsinogenik, misalnya dengan digoreng, diasinkan, diasap, dan lain sebagainya.
Beberapa contoh produk olahan daging yang perlu dibatasi konsumsinya antara lain, hot dog, sosis, salami, dendeng (jerky), dan daging kalengan.
3. Makanan yang digoreng
Ketika makanan bertepung digoreng hingga suhu tertentu, maka dapat menghasilkan senyawa bernama akrilamida.
Studi menunjukkan akrilamida memiliki sifat karsinogenik, sehingga dapat memicu risiko kanker. Selain makanan yang digoreng, akrilamida juga bisa muncul pada makanan yang dipanggang atau dibakar.
4. Makanan yang terlalu matang
Makanan yang dimasak hingga terlalu matang, khususnya daging, dapat menghasilkan senyawa karsinogenik PAH dan heterocyclic amine (HCA). Zat tersebut dapat meningkatkan risiko kanker dengan cara memodifikasi DNA sel dalam tubuh.
Beberapa metode memasak yang riskan membuat makanan terlalu matang di antaranya dibakar, dipanggang barbecue, dan digoreng di atas wajan.
Sebagai alternatif, gunakanlah metode memasak yang lebih sehat, seperti direbus, dikukus, atau dipanggang dengan suhu rendah.
5. Minuman beralkohol
Ketika minuman beralkohol masuk ke dalam tubuh, hati akan memecahnya menjadi asetaldehida, sebuah senyawa yang memiliki sifat karsinogenik.
Sebuah studi yang dilakukan pada 2017 mengungkapkan asetaldehida dapat mendorong terjadinya stres oksidatif dan kerusakan pada DNA sel. Selain itu, asetaldehida juga dapat memengaruhi kinerja sistem imun tubuh, sehingga membuatnya kesulitan untuk menyerang sel kanker.
Editor: PARNA
Sumber: detik.com