Warga China di seluruh dunia akan memperingati Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari ini.
Jutaan orang akan memadati berbagai macam kendaraan baik darat maupun udara untuk menuju kampung halaman masing-masing.
Tahun ini diperkirakan akan ada sekitar sembilan miliar perjalanan mudik di Negeri Tirai Bambu.
Perayaan Tahun Baru Imlek sendiri terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Biasanya, masyarakat Tiongkok akan melakukan perjalanan selama 40 hari ke kampung halaman masing-masing atau yang biasa dikenal dengan Chunyun.
Karenanya, mudik Imlek disebut sebagai migrasi tahunan terbesar di bumi.
Pada Tahun Baru Imlek, warga China akan berkumpul bersama keluarga, memasak banyak makanan, dan melakukan sejumlah perayaan seperti membagikan angpao, mengadakan tarian naga, hingga festival lentera.
Pada tengah malam, mereka akan menyalakan petasan dan kembang api dengan maksud mengusir binatang mitos yang disebut Nian. Nian diyakini sebagai perwujudan nasib buruk, seperti dikutip dari ABC News.
Menurut legenda, setiap malam tahun baru Imlek, Nian yang merupakan binatang bawah laut akan merangkak ke darat dan menyerang desa terdekat.
Pada suatu waktu, ketika para penduduk desa bersembunyi dari Nian, ada seorang pria yang bersikeras bertahan di desa. Ajaibnya, pria dan desa tersebut selamat dari Nian.
Pria itu mengaku telah menakuti Nian dengan menggantung spanduk merah di pintu, menyalakan petasan, dan mengenakan pakaian merah.
Inilah sebabnya mengapa warga China setiap Imlek mengenakan warna merah dan menggantung spanduk merah serta menyalakan petasan, seperti dikutip dari National Geographic.
Editor: PARNA
Sumber: cnnindonesia.com