Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad bersama Kepala Badan Penangggulan Bencana Nasional (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto tiba di Bandara Raden Sadjat Ranai, Natuna, Selasa (7/3/2023).

Kepala BNPB langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada gubernur, Danrem, Kapolda serta seluruh Forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor.

Suharyanto dalam arahannya meminta agar lokasi kejadian tidak menjadi kendala. Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara.

“Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan,” kata Suharyanto.

Untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian, Suharyanto juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya terjamin.

Turut serta dalam rombongan dari Jakarta yaitu Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kapusdatin BNPB Dr Abdul Muhari, personel Basarnas dan awak media.

Direncanakan gubernur bersama rombongan akan langsung menuju Pulau Serasan menggunakan kapal laut. Namun karena kondisi cuaca dan jarak tempuh yang jauh akhirnya ditunda.

Diketahui, jarak tempuh ke Pulau Serasan dari Ranai berkisar 330 mil dengan waktu tempuh 12 jam.

Sebelumnya Gubernur Ansar telah memerintahkan KMP Bahtera Nusantara 1 untuk membawa personel dan peralatan evakuasi. KMP Bahtera Nusantara 1 dengan kapasitas 295 orang dan 36 unit kendaraan mengangkut sejumlah personel Kemensos, TNI, Polri, KSOP, BPTD, dan pemda.

“Kita harus cepat untuk membawa personel dan peralatan ke Pulau Serasan karena kondisinya darurat, semua armada yang memungkinkan untuk turun akan kita kirim kesana,” kata Gubernur Ansar.

Sebelumnya, longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan Timur, Senin (6/3) pukul 11.15 WIB. Longsor disebut menyapu 27 rumah warga di Desa Pangkalan.

Rilis Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur mencatat data korban meninggal teridentfikasi sebanyak 6 orang, data meninggal belum terindentifikasi sebanyak 4 Orang.

Sementara yang dinyatakan hilang sebanyak 47 Orang. Adapun korban luka berat ada 4 orang, dan korban kritis sejumlah 4 orang (3 orang dikirim ke Pontianak via Bukit Raya dan 1 orang dikirim ke Ranai via Indra Perkasa).

Saat ini jumlah orang yang mengungsi di pengungsian PLBN sebanyak 219 orang, pengungsian Puskesmas : 215 orang, pengungsian Pelimpak dan Mesjid Alfurqon sebanyak 500 orang, dan pengungsian SMA 1 Serasan ada 282 orang. Total pengungsi berjumlah 1.216 orang.

Gubernur Ansar juga sudah bergerak cepat dengan mengirimkan bantuan logistik sebanyak 200 paket. Setiap paketnya berisikan mie instan 2 dus, sarden 5 kaleng, minyak goreng 5 kilogram, gula 2 kilogram, teh 2 kotak, susu bubuk 2 kotak, peralatan mandi 1 paket, peralatan makan 1 paket, dan peralatan masak 1 paket.

Editor: HER