Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara ekosistem untuk kendaraan listrik. Ke depan, bahkan Indonesia bisa menjadi produsen terbesar mobil listrik di dunia.

Dalam sambutannya di acara Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023), Jokowi berbicara hilirisasi ekosistem untuk kendaraan listrik. Apalagi, bahan baku untuk baterai kendaraan listrik melimpah di Indonesia.

“Kalau kita nantinya ekosistem besar ini bisa kita bangun, nikelnya, diintergtasikan dengan tembaganya, diintegrasikan dengan bauksitnya, diintegrasikan dengan timahnya, karena ini berada di pulau-pulau yang berbeda-beda, bisa diintegrasikan dan menghasilkan yang namanya EV battery (baterai kendaraan listrik), lithium battery, di situ saja saya nggak tahu berapa kali nilai tambah yang akan muncul,” kata Jokowi di acara Mandiri Investment Forum seperti ditayangkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/2/2023).

Jokowi melanjutkan, jika Indonesia masuk lagi ke industri mobil listrik dan menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia, maka nilai tambahnya akan semakin besar. Dia mengatakan, tahun 2027 atau 2028 kalau konsisten hal itu bisa terwujud.

“Kalau bisa masuk lagi ke mobil listrik dan kita menjadi produsen terbesar mobil listrik di dunia, saya nggak tahu lagi nilai tambah yang muncul ini berada pada angka berapa, karena belum kejadian. Perkiraan saya di tahun 2027-2028, itu kalau kita konsisten, jadi ini barang. Jangan takut, konsisten dan kawal terus,” sebut Jokowi.

Pada Desember 2022 lalu, Jokowi sempat mengutarakan bahwa Indonesia bisa menjadi pemain kendaraan listrik terbesar. Bahkan, dia mengatakan, produsen kendaraan listrik dunia akan ‘ketergantungan’ dengan baterai buatan Indonesia.

“Karena industri otomotif ke depan baik itu sepeda motor listrik, mobil listrik itu akan menggantikan mungkin lebih dari 50% dari demand dari pasar yang ada. Inilah yang mesti kita tangkap,” kata Jokowi pada acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 yang disiarkan langsung di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (2/12/2022)..

“Begitu ini jadi, saya kemarin hitung-hitungan, saya hitung, 60% mobil listrik, kendaraan listrik akan tergantung kepada EV baterai kita, 60% dari pangsa pasar yang ada di dunia. Inilah kekuatan besar kita nanti,” sambungnya.

Editor: HER

Sumber: detiknews