Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam turut memprioritaskan mengenai pendidikan di Kepulauan Riau terutama Kota Batam.

Hal ini disampaikan langsung Gubernur Kepri, Ansar Ahmad terkait kondisi pengalokasian lahan dari BP Batam, mengenai lokasi pembangunan Sekolah Menegah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Anggaran untuk pembangunan sekolah baru maupun penambahan ruang kelas bisa diusahakan. Namun biasanya kendala membangun sekolah baru, biasanya terkendala kondisi lahan dari BP Batam,” ungkapnya saat ditemui di SMA 25 Bengkong Sadai, Rabu (25/1/2023).

Ansar menjelaskan, beberapa kondisi lahan bagi pembangunan SMA/SMK se-derajat, memiliki kelemahan seperti kondisi lahan yang membutuhkan biaya lebih untuk proses cut and fill, maupun kondisi lahan yang membutuhkan biaya ekstra guna pembangunan batu miring guna menghindari longsor terutama di musim hujan.

Senada dengan hal ini, Ansar bahkan menyarankan agar BP Batam memberikan perhatian yang sama dengan para investor asing.

“Jangan hanya pengusaha saja yang diberi lahan matang. Sekali-kali BP Batam juga dapat memberi perhatian lebih bagi dunia pendidikan,” ungkapnya.

Ansar juga menerangkan tahun 2023, Pemprov Kepri merencanakan pembangunan 4 SMA di Kota Batam, yang akan dibangun di Kecamatan Sekupang, Sagulung, Nongsa, dan Batuaji.

Ditanya mengenai kondisi lahan yang telah dihibahkan tersebut, Ansar menyebut beberapa diantaranya dalam kondisi siap bangun, sementara lahan lainnya masih membutuhkan biaya ekstra.

“Untuk rencana pembangunan SMA baru ini kita anggarkan sampai Rp16 miliar,” ujarnya.

Editor: WIL