Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri silaturahmi lintas agama dan dialog kerukunan yang diselenggarakan oleh Persaudaraan Lintas Agama (PELITA) di Ballroom Golden Prawn Bengkong Batam, Kamis (8/12/2022) malam.

Dalam acara bertema “Mewujudkan Siskamtibmas Kepri yang Aman dan Kondusif” ini, Gubernur Ansar menyampaikan bahwa sudah menjadi tugas pemerintah daerah untuk memfasilitasi aspirasi masyarakat melalui kerukunan umat beragama.

“Semangat persaudaraan melalui berbagai unsur menjamin persatuan dan kesatuan dengan tujuan yang sama untuk menjaga negeri ini tetap eksis dengan kerukunan yang baik, maka ada yang namanya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),” ujar Gubernur Ansar.

Bupati Bintan dua periode itu pun mengapresiasi PELITA yang telah hadir selama 12 tahun di Kepri. Ini membuktikan dengan semangat dan tujuan yang sama semua itu lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat.

“Oleh karena itu pemerintah perlu mengapresiasi, semua yang telah lahir dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Dialog ini sangat strategis hingga menjadi bagian penting untuk menjaga keutuhan umat beragama di Kepri,” ungkapnya.

Eks legislator Senayan tersebut pada kesempatan itu mengajak para hadirin untuk bersyukur karena memiliki bonus demografi. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia dengan 17.580 pulau.

“Dihuni 1.340 suku dan bangsa, kita juga termasuk 5 besar negara berpenduduk terbesar di dunia. penduduk Indonesia sudah mencapai 275 juta jiwa lebih. Ini merupakan pemberian dari Allah SWT, bonus demografi ini merupakan aset dan kekayaan bangsa ini,” kata Gubernur Ansar.

Sementara itu, Gubernur Ansar menjelaskan Kepri merupakan Provinsi Kepulauan terbesar di antara provinsi kepulauan lain dengan 2.408 pulau tersebar mulai dari Selat Karimata, Selat Malaka, Laut Natuna Utara.

“Dengan 22 pulau terdepan, berbatasan langsung dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Kamboja, kita bersyukur kepri ini sebagai salah satu pusat perdagangan sehingga semua orang berlalu lintas melakukan aktivitas di laut Kepri. Untuk itu Kepri ini berpotensi menjadi lumbung ekonomi” tambahnya.

Gubernur Ansar melanjutkan, dari sejarahnya, Kepri ini memang didominasi oleh bangsa Melayu, tetapi karena Melayu sangat terbuka, maka semua masyarakat, suku agama yang lain bisa tinggal bersama sama di Kepri ini dan hidup rukun dan damai.

“Untuk itu membangun moderasi beragama dan toleransi beragama dengan baik, mari kita sebagai tokoh-tokoh di masyarakat membina, membimbing masyarakat berfikir secara universal agar mereka tidak terseret dengan paham radikalisme paham paham yang menyesatkan,” pesan Gubernur Ansar.

Terakhir, Gubernur Ansar menyampaikan, agama Islam menganjurkan moderasi beragama dan toleransi beragama maka menurutnya, Kepri sebagai miniaturnya Indonesia harus dapat menjaga potensi besar dengan kerja keras

“Betapa mahalnya nilai kedamaian, kebersamaan, persaudaraan. Saya berharap kita saling jaga dan ingat mengingatkan satu dengan yg lain,” pungkasnya.

Editor: HER