Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad memberi penyuluhan wawasan kebangsaan kepada palajar, pemuda dan masyarakat Karimun di Gedung Nasional Karimun, Sabtu (12/11/2022).

Kegiatan ini diselenggarakan DPD Among Mitro Karimun. Hadir dalam kegiatan ini Bupati Karimun H. Aunur Rafiq, mantan Gubernur Kepri H. Nurdin Basirun, mantan Wakil Gubernur Kepri H. Soerya Respationo, Wiryanto dan Huzrin Hood.

Hadir juga sejumlah anggota DPRD Kepri seperti M Yusuf Sirat, Eri Suwandi, H.M Taufiq, Raja Backtiar, Joko Warsilo, Wiyono dan Sulistina, jajaran FKPD Karimun, pengusaha, paguyuban, ormas, mahasiswa dan pelajar.

Gubernur Ansar mengajak masyarakat Kepri, terutama para pelajar dan mahasiswa untuk terus belajar guna memperluas cakrawala pola berfikir.

Ansar ingin para pemuda terjebak dalam pergaulan yang salah, sehingga cita-citanya terhenti sehingga Kepri kehilangan generasi.

“Kepri ini butuh generasi hebat yang bisa melanjutkan setiap jengkal perjuangan yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya. Kita berharap generasi muda Kepri paham mika meraka sanat dibutuhkan di masa yang akan datang,” kata Ansar.

Ansar pun meminta kepada pelajar, mahasiswa dan pemuda Kepri untuk terus belajar, meningkatkan ketrampilan, wawasan dan menjaga pergaulan yang positif.

Pemuda juga dituntut untuk terus kreatif dan inovatif agar bisa tetap berkompetisi menghadapi persaingan global di era serba digital seperti saat ini.

Penyuluhan ideologi wawasan kebangsaan, tambah Bupati Bintan dua periode itu sangat penting agar masyarakat tidak mudah dipecah-belah oleh provokasi-provokasi yang tidak benar.

“Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga bersama-sama,” katanya.

Eks legislator Senayan itu juga mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat Provinsi Kepulauan Riau. Tentang gambaran umum Kepri seperti batas wilayah, alur laut, letal geografis hingga jumlah penduduk dan lain sebagainya.

Terpenting dari apa yang disampaikan gubernur adalah menyangkut tantangan bela negara di era revolusi industri 4.0. Dimana serangan datang menghantam sendi-sendi vital kehidupan superti ideologi, teknologi, politik, ekonomi, keselamatan umum dan sosial budaya.

Editor: HER