Pojok Batam

Korban Dipukul Saat Terbangun Dari Tidurnya

Polsek Sei Beduk gelar perkara kasus penganiayaan.

Randi Febriansyah, tersangka penyiksaan terhadap MA (4) di Perumahan Griya Piayu Asri, Blok E, Nomor 2, Kelurahan Duriangkang, Kecamatan Sei Beduk, Kamis (3/11/2022) hanya bisa tertunduk lesu.

Tersangka juga diketahui merupakan pacar ibu kandung korban.

Kapolsek Sei Beduk AKP Betty Novia mengatakan, pada saat itu pelaku sedang bermain handphone di dalam kamar. Korban yang tertidur di samping pelaku, tiba-tiba terbangun dan menangis.

“Karena merasa terganggu, pelaku langsung melayangkan pukulan ke arah kening korban sebanyak 1 kali hingga membuat korban terbaring di kasur dan semakin menangis,” ujar AKP Betty Novia, Sabtu (5/11/2022).

Pelaku yang masih merasa jengkel, langsung membekab mulut korban dengan selimut dan memukul kembali kening korban sebanyak 7 kali.

“Kejamnya lagi, pelaku membanting korban sebanyak 2 kali hingga anak tersebut tak berdaya,” ungkapnya.

Mengetahui anaknya dalam kondisi tak berdaya, sang ibu bersama pelaku langsung membawa korban ke Puskesmas Sei Pancur. Namun, sesampainya di Puskesmas korban sudah meninggal dunia.

“Mengetahui kondisi tubuh korban, pihak keluarga mengaku curiga dan menduga kematiannya tidak wajar sehingga keluarga meminta untuk dilakukan otopsi ke Rumah Sakit Embung Fatimah,” bebernya.

Hasi otopsi yang telah dilakukan, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban berupa memar dibagian kening dan kepala belakang sebelah kiri.

Setelah menerima laporan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Sei Beduk Iptu Yustinus Halawa langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan terhadap Randi Febriansyah hingga pada akhirnya ia mengakui perbuatannya.

“Pelaku dan ibu kandung korban belum menikah atau kumpul kebo. Mereka, menjalin hubungan pacaran selama 1 tahun dan baru 2 minggu anak tersebut dititipkan,” jelasnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun.

Editor: WIL

Exit mobile version