Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri syukuran HUT ke-20 RSUD Muhammad Sani Karimun, Sabtu (29/10/2022).

Gubernur mengucapkan selamat ulang tahun, sekaligus berpesan untuk jadikan momentum ini sebagai ajang evaluasi untuk peningkatan kinerja.

Bupati Bintan dua periode itu menyampaikan rasa bangganya dengan kinerja RSUD Muhammad Sani Karimun dengan banyaknya prestasi yang telah diukir.

“Jaga kebersamaan dan kekompakan. Biasanya kalau teamwork-nya bagus, rumah sakitnya pasti bagus. Bersama pak bupati kita akan terus mendorong dan melengkapi SDM yang dibutuhkan,” kata Gubernur Ansar.

Diketahui, selama periode 2021 hingga 2022 sudah banyak prestasi yang diraih RSUD yang namanya diambil dari Gubernur Kepri dua periode yakni 19 Agustus 2010–19 Agustus 2015 dan menjabat lagi dari 12 Februari 2016 hingga ia wafat pada 8 April 2016, H. Muhammad Sani. Prestasi tersebut diraih baik tingkat nasional, provinsi, maupun lokal.

Prestasi tingkat nasional dengan SDM Penunjang Kesehatan pada Hari Kesehatan Nasional tahun 2021 juara ke III terbaik se Indonesia, Tingkat Provinsi Kepri terbaik I tahun 2021 untuk Pelayanan Tuberkulosa Resistensi Obat dengan pasien paling banyak sembuh se-Kepri, kemudian Pemenang Terbaik untuk Belanja Alkes Kandungan Dalam Negeri periode Januari sampai September 2022.

Sedangkan tingkat lokal juara II dalam Lomba Hari Kebersihan Lingkungan Hidup sedunia 2021 tingkat Kabupaten, Inovasi Silabyo yaitu sistem pelayanan dan pengambilan obat online dan bertepatan dengan Pameran Pembangunan Stand dengan tema Mental Sehat Pulih Lebih Cepat merupakan stand favorit.

Menurut gubernur, ada 6 tugas pelayanan dasar yang tertuang di dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan tugas desentralisasi setiap daerah.

“Dari 6 tugas itu ada dua yang bersifat mandatory artinya memang diwajibkan dan anggarannya juga diwajibkan antara lain di bidang pendidikan dengan kewajiban penganggaran 20 persen, dan kemudian untuk kesehatan minimal 10 persen,” papar Ansar.

Gubernur melanjutkan, Keenam pelayanan dasar itu meliputi pendidikan, kesehatan, kemudian PUPR, Lingkungan, ketentraman dan perlindungan masyarakat dan proteksi di bidang sosial. Dimana semuanya wajib dilaksanakan di semua daerah baik provinsi maupun kabupaten kota.

Kesehatan itu, kata Ansar, penting karena sukses pelayanan kesehatan juga sangat berpengaruh dalam menghitung angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“IPM itu ditentukan oleh indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan ekonomi masyarakat yaitu daya beli. Dan kita bersyukur IPM di Kepri pada angka 75,79 poin naik 20 poin dari tahun 2020 lalu, menempati urutan pertama di Sumatera dan keempat di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Walau disparitas di Kepri masih terjadi antara perkotaan dan wilayah perbatasan tapi angka IPM masih bisa terjaga dengan baik. Ia berharap capaian ini lebih baik lagi kedepannya.

“Terus dan harus kita jaga bersama, semoga semua masyarakat Kepri khususnya generasi muda dan remaja yang berada pada angka 60 persen lebih di Kepri ini ke depan bisa menjadi SDM andalan nanti pada puncak bonus demografi pada tahun 2030,” ungkap Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar bersama Bupati Karimun juga terus mendorong dan melengkapi SDM yang dibutuhkan bagi kesehatan.

“Ada MoU antara Yayasan Bakti Husada, Uniba, dan Pemkab Karimun. Kita dorong kabupaten kota lain mencontoh agar tidak hanya membangun rumah sakit besar dengan peralatan hebat, tapi SDM yang memadai dan berkualitas juga harus disiapkan berbarengan dengan itu semua,” pungkas Bupati Bintan dua periode tersebut.

Sebelumnya telah ditandatangani Kerja sama Tri Darma Perguruan Tinggi untuk pendidikan SDM Kesehatan antara Yayasan Bakti Husada, Uniba, dan Pemkab Karimun.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Karimun Aunur Rafiq, Ketua DPRD Karimun Muhammad Yusuf Sirat, Direktur RSUD Muhammad Sani Karimun dr. Rosdiana, Tim Percepatan Pembangunan Kepri, Para Kepala OPD Pemprov Kepri dan Pemkab Karimun, Pengawas Yayasan Griya Husada Indrayani, Wakil Rektor III Uniba M. Gita Indrawan, dan Dekan Fakultas Kesehatan Uniba Ibrahim.

Editor: HER