Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum mengumumkan calon presiden (capres) di Pilpres 2024 karena menghormati Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan capres KIB hanya soal waktu.

Capres yang diumumkan sebelum waktunya, menurut Airlangga, akan mengganggu kerja pemerintah. Airlangga menganalogikan gangguan itu seperti kerikil dalam sepatu.

“Akan ada pebble in the shoes, kerikil di sepatu, kalau terlalu banyak capres yang di-announce sebelum waktunya,” kata Airlangga saat acara pemantapan visi dan misi KIB di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022) malam.

“Karena kita sedang menghadapi tantangan yang besar, tantangan ketidakpastian yang tinggi,” sambung Airlangga.

Airlangga meminta semua pihak bergandengan tangan dalam menghadapi masalah yang ada. Airlangga mewanti-wanti perdebatan mengenai hal yang belum waktunya bakal menjadi tidak produktif.

“Ini adalah waktunya untuk kita semua bergandengan tangan menyelesaikan tantangan tersebut. Bukan waktunya, tadi disampaikan oleh ketua umum PAN, untuk saling berbeda pendapat terhadap hal yang belum waktunya ini akan menjadi tidak produktif,” kata Airlangga.

Di lokasi yang sama, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut ketika presiden sudah dua kali menjabat, partai politik sudah cepat mengambil ancang-ancang pilpres yang akan datang. Zulhas lantas menyoroti parpol yang sudah deklarasi capres.

“Pengalaman terakhir, kalau presiden sudah dua kali (menjabat), biasanya partai politik mau cepat-cepat dan itu biasanya akan menimbulkan gaduh,” kata Zulkifli di acara Partai Golkar.

Zulhas mengatakan pendeklarasian calon presiden di waktu yang kurang tepat hanya akan membuat gaduh. Terlebih jika presiden yang menjabat belum sampai menuntaskan periodenya.

“Dua tahun lagi Pak Jokowi, masih dua tahun tetapi sudah ada capres yang saling bersaing apalagi sudah deklarasi. Nah presiden sudah dua tahun ini repot kita, apalagi kalau sama-sama koalisi ini. Nah tentu sudah, nah tentu gesekan-gesekan itu ada” katanya.

Sedangkan Waketum PPP Amir Uskara membeberkan kriteria capres yang bakal diusung Koalisi Indonesia Bersatu. Amir mengatakan figur tersebut tidak mesti berasal dari kalangan internal KIB tetapi hendaknya merupakan seorang kader parpol.

“Tentu banyak parameter yang kita pakai tapi secara prinsip kita sudah sepakat pada bahwa akhirnya kita akan menyatu. Artinya di KIB pada akhirnya akan keluar satu nama,” katanya.

Amir menyebut figur yang diusung tidak harus berasal dari kalangan internal KIB. Asalkan, katanya, sosok itu berasal dari parpol. “Saya tidak menyebut nama. Dan tidak juga harus orang internal KIB, misalnya, tapi kita ingin parpol,” kata Amir.

Editor: HER

Sumber: detiknews