Pembekuan darah atau terbentuknya gumpalan darah di otak adalah kondisi yang merujuk pada penyakit stroke. Pembekuan darah di otak dapat terjadi apabila terdapat sumbatan darah yang tidak mengalir lancar ke otak.

Tanda-tanda pembekuan darah di otak atau stroke ini perlu diketahui. Sebab, dalam beberapa kasus sangat berbahaya dan risikonya cukup fatal apabila tidak segera ditangani.

Pasalnya, jika bekuan darah itu pecah lalu mengalir ke pembuluh darah dan masuk ke jantung hingga paru-paru, kondisi ini dapat menyumbat aliran darah dalam tubuh.

 

Penyebab Pembekuan Darah di Otak

Seperti dikutip dari Webmd, penyebab pembekuan darah di otak bisa dipengaruhi oleh banyak faktor.

  • Memiliki riwayat keluarga yang menderita pembekuan darah atau kondisi penyakit tertentu. Misalnya faktor V Leiden, sindrom antifosfolipid atau polisitemia vera
  • Mengalami trauma pada otak karena efek cedera atau luka parah
  • Aterosklerosis yaitu penyempitan atau pergeseran arteri karena penumpukan plak
  • Peradangan vena superfisial
  • Bed rest dalam waktu cukup lama
  • Baru selesai menjalani operasi pada bagian otak
  • Sedang hamil
  • Kebiasaan merokok
  • Kurang aktif bergerak
  • Kegemukan atau obesitas
  • Terlalu sering duduk
  • Terlalu sering terpapar asap rokok
  • Minum pil KB atau menjalani terapi hormon
  • Aliran darah dalam tubuh tidak berjalan lancar
  • Menderita penyakit kanker
  • Atau pengaruh dari mengonsumsi obat-obatan tertentu.

 

Tanda Pembekuan Darah di Otak

Ilustrasi. Tanda pembekuan darah di otak atau stroke yang perlu diwaspadai (Foto: iStockphoto/Pornpak Khunatorn)

Berikut beberapa tanda pembekuan darah di otak yang perlu diwaspadai. Melansir dari laman CDC, penderitanya akan mengalami gejala atau tanda seperti berikut.

1. Penglihatan jadi kabur

Penglihatan menjadi kabur, berbayang, atau justru gelap adalah salah satu pertanda awal terjadi stroke atau pembekuan darah di otak. Gangguan penglihatan ini bisa dirasakan pada salah satu maupun kedua mata sekaligus.

Menurunnya penglihatan bisa berlangsung sementara ataupun permanen, bergantung keparahan yang terjadi.

2. Kesulitan berbicara

Sulit berbicara adalah tanda lain yang menunjukkan stroke atau pembekuan darah di otak. Sebab terdapat kerusakan di bagian otak yang memproses bahasa dan komunikasi.

Penderitanya akan kesulitan untuk berkomunikasi bahkan meski berhasil sekalipun, kata-kata yang keluar akan sulit dipahami.

3. Sakit kepala

Sakit kepala tanpa sebab yang jelas juga perlu diwaspadai, apalagi jika sakit kepala disertai dengan gejala lain, seperti merasa pusing, ingin muntah, hingga kejang.

Sakit kepala yang disebabkan oleh pembekuan darah di otak sering kali terjadi tiba-tiba, sangat berat, dan terasa intens.

4. Mati rasa

Tanda lainnya adalah mati rasa atau kelumpuhan pada tubuh tertentu, seperti lengan, wajah, dan kaki, terutama di satu sisi tubuh.

Penderitanya juga mungkin mengalami kelumpuhan parsial, sehingga masih mampu berjalan atau bergerak selama stroke terjadi. Namun ketika otak berhenti berfungsi, penderitanya mungkin akan kehilangan keseimbangan dan kemampuan koordinasi tubuh.

 

5. Kebingungan dan disorientasi

Stroke juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebingungan mendadak. Misalnya, jika Anda sedang melakukan aktivitas seperti biasa dan tiba-tiba mengalami kesulitan berbicara, berpikir, atau memahami ucapan.

Selain pertanda di atas, ada pula gejala lain yang perlu diketahui, seperti kurang responsif, kejang, sulit berjalan dan hilang keseimbangan, mual muntah, dan kesulitan menelan air minum atau makan.

Untuk memastikan bahwa seseorang mengalami pembekuan darah di otak atau tidak, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Biasanya dokter akan merekomendasikan Anda untuk pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan atau MRI supaya hasilnya lebih akurat.

Cara Mencegah Pembekuan Darah di Otak

Pembekuan darah di otak dapat membahayakan nyawa terutama jika tidak segera ditangani. Sebab kondisi tersebut bisa meningkatkan gangguan sistem peredaran darah, saraf, hingga sistem pernapasan.

Agar terhindar dari penyakit ini, dapat melakukan pencegahan sederhana, seperti berikut:

  • Menjalani aktivitas fisik secara teratur, seperti rajin berolahraga atau berjalan kaki.
  • Jangan merokok atau banyak mengonsumsi alkohol.
  • Konsumsi makanan sehat dan pastikan tubuh Anda tetap terhidrasi.
  • Menjaga berat badan yang sehat dan ideal.
  • Mengontrol tekanan dan gula darah supaya terhindar dari penyakit hipertensi dan diabetes
  • Pastikan Anda selalu skrining kanker.

Demikian tanda pembekuan darah di otak. Apabila terjadi pertanda tersebut sebaiknya jangan dianggap sepele. Sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter supaya mendapat penanganan cepat dan tepat.

Editor: HER

Sumber: cnnindonesia