Bukan rahasia lagi, olahraga punya banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk saat berpuasa seperti sekarang.

Olahraga bisa meningkatkan suasana hati dan membuat produktivitas tetap terjadi. Olahraga juga jadi syarat tidur yang lebih berkualitas.

Ada banyak jenis olahraga ringan-sedang yang bisa Anda lakukan. Mulai dari jalan kaki hingga bersepeda.

Di luar itu, beberapa orang juga kerap menjadikan aktivitas rumah tangga harian sebagai ‘menu’ olahraga. Mulai dari menyapu, mengepel, hingga mencuci baju.

Banyak orang menganggap aktivitas rumah tangga harian seperti di atas bisa dikategorikan sebagai olahraga. Namun, hal tersebut tak sepenuhnya benar.

Selain menjadikan aktivitas harian sebagai olahraga, ada beberapa mitos lain soal olahraga yang perlu Anda ketahui.

Elsye, dokter spesialis kesehatan olahraga, membeberkan beberapa mitos yang kerap beredar seputar olahraga serta faktanya.

Mitos #1: Olahraga pakai jaket agar cepat kurus
Fakta: Olahraga justru perlu mengenakan pakaian yang tidak terlalu tertutup

Selama berolahraga, suhu tubuh meningkat. Jika Anda mengenakan pakaian tertutup, penguapan panas dan keringat sulit dilepas. Tubuh pun berisiko mengalami dehidrasi dengan gejala pusing, mudah lelah, heat stroke sampai kematian mendadak.

Mitos #2: Tidak boleh makan sebelum olahraga
Fakta: Sebelum olahraga malah perlu asupan energi

Saat tubuh sudah mendapat asupan makanan, olahraga bisa maksimal. Elsye menyarankan untuk memilih makanan dengan kandungan karbohidrat sebelum berolahraga.

“Karbohidrat misalnya pisang, roti, lalu sejam kemudian olahraga,” kata Elsye dalam gelaran HaloTalks oleh Halodoc, beberapa waktu lalu.

Mitos #3: Olahraga sudah benar dan menyehatkan jika sudah berkeringat
Fakta: Keringat bukan tanda olahraga sudah benar

“Berkeringat banyak sudah berarti bakar kalori? Belum tentu,” imbuhnya.

Elsye menjelaskan, setiap tubuh manusia memiliki kelenjar keringat berbeda. Ada orang yang punya kelenjar keringat berlebih sehingga gampang berkeringat meski tidak melakukan aktivitas yang berarti.

Mitos #4: Nyapu, nyuci dan ngepel sama dengan olahraga
Fakta: Pekerjaan rumah tangga berbeda dengan olahraga

Pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, dan beres-beres rumah memungkinkan tubuh bergerak dan membakar kalori jadi energi.

Elsye mengatakan, pekerjaan rumah tangga termasuk aktivitas fisik, tetapi bukan latihan fisik atau olahraga. Latihan fisik berarti dilakukan secara terstruktur, teratur, dan berulang dengan tujuan kebugaran.

Mitos #5: Tidak berolahraga saat sedang haid
Fakta: Meski haid, sebaiknya tetap olahraga

Menstruasi atau haid bukan jadi alasan untuk tidak olahraga. Justru Anda disarankan berolahraga agar hormon tubuh lebih seimbang.

Haid biasanya disertai kram atau nyeri perut. Diduga, salah satu penyebab nyeri perut adalah adanya ketidakseimbangan hormon.

Mitos #6: Perempuan latihan beban nanti malah bertubuh gempal
Fakta: Perempuan sulit memperoleh tubuh gempal karena faktor genetik

Tubuh gempal atau memiliki massa otot besar sulit dimiliki perempuan meski banyak melakukan latihan beban (weight training).

Berbeda dengan laki-laki, di mana pembentukan otot menjadi perkara yang tak terlalu sulit. Pasalnya, laki-laki memiliki hormon testosteron yang mampu meningkatkan massa otot lebih cepat.

Latihan beban disarankan untuk mempertahankan massa otot dan mendukung kepadatan tulang. Menurut Elsye, latihan beban menjadi tabungan yang baik di hari tua.

“Ayo nabung kesehatan dengan latihan beban. Kepadatan tulang kita akan tetap terjaga, itu tabungan kita di usia lanjut. Kita aktivitas perlu otot dan tulang kuat, biar enggak gampang capek, tetap semangat,” katanya.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia