Bahasa memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup manusia, terutama dalam berbangsa dan bernegara. Ketika suatu bahasa hilang maka masyarakat juga akan kehilangan sejarah, budaya, serta pengetahuan.

Menurut perkiraan para sejarawan, ahli bahasa, dan ilmuwan sosial, hingga saat ini, ada lebih dari 7.000 bahasa yang digunakan di seluruh dunia. Sebanyak 40 persen di antaranya hampir mengalami kepunahan.

Mengutip dari World Atlas, Selasa (6/9/2022), ada sejumlah bahasa yang terancam mengalami kepunahan. Apa saja? berikut penjelasannya.

5 Bahasa yang Terancam Punah di Dunia

1. Belarusia

Bahasa Belarus atau Belarusia merupakan sebuah bahasa dalam rumpun Slavia, khususnya Slavia Timur. Dulunya, Belarusia merupakan bagian dari Uni Soviet.

Meskipun Joseph Stalin–kepala negara Uni Soviet–tidak menerapkan larangan terhadap bahasa Belarusia, ia mendorong adopsi bahasa Rusia di berbagai lembaga hingga sekolah resmi di seluruh Uni Soviet.

Bahasa Rusia dipandang sebagai simbol kesetiaan warga negara kepada Uni Soviet, maka dari itu penggunaan bahasa Belarusia pun menurun.

Baik bahasa Rusia maupun Belarusia memiliki struktural dan gramatikal yang serupa. Saat ini, bahasa Belarusia digunakan dalam tradisi kebudayaan dan cerita rakyat.

2. Hawaii

Pulau Hawaii adalah satu-satunya negara bagian Amerika Serikat dengan dua bahasa resmi yaitu Inggris dan Hawaii. Bahasa Hawaii sendiri mulai mengalami kepunahan pada akhir abad ke-18.

Kala itu, penyakit yang dibawa oleh kolonial Inggris membunuh ratusan ribu orang Hawaii. Akibatnya, populasi penduduk Hawaii berkurang hampir 80 persen.

Selain itu, bahasa Hawaii juga mulai mengalami kemunduran ketika peristiwa penangkapan penduduk Hawaii oleh pasukan AS pada tahun 1896.

Pemerintah AS memberlakukan larangan pembelajaran dan penggunaan bahasa di sekolah-sekolah, dan bahasa Inggris dijadikan bahasa utama. 90 tahun kemudian, pemerintah membatalkan larangan tersebut.

Saat ini, hanya tersisa sekitar 2000 penduduk asli yang dapat menggunakan bahasa Hawai. Bahasa tersebut dianggap terancam punah oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

3. Navajo

Pada tahun 1868, pemerintah AS menandatangani perjanjian dengan Navajo Nation yang merupakan suku Indian yang masih hidup sesuai kepercayaan masing-masing. Navajo Nation terletak di Arizona.

Perjanjian tersebut mengatur tentang pendidikan wajib bagi semua anak. Anak-anak asli Amerika dikirim ke sekolah asrama di mana mereka diajarkan secara eksklusif dalam bahasa Inggris dan dihukum jika berbicara bahasa Navajo.

Hingga saat ini, bahasa Navajo jadi salah satu bahasa yang paling umum digunakan di Amerika Utara. Lebih dari 120.000 orang berbicara bahasa Navajo dan dianggap rentan karena generasi muda lebih memilih berbicara bahasa Inggris daripada Navajo.

4. Irlandia

Selanjutnya ada bahasa Irlandia yang biasa dikenal dengan bahasa Celtic. Bahasa tersebut berkembang hingga pertengahan 1800-an.

Saat Kerajaan Inggris memperkuat kekuasaannya atas Irlandia, bahasa Inggris secara bertahap menggantikan bahasa Irlandia sebagai bahasa yang dominan di negara itu.

Kini, bahasa Irlandia adalah bahasa resmi pertama Irlandia, namun dianggap sangat terancam punah oleh UNESCO. Perkiraan penduduk asli yang fasih berbahasa Irlandia hanya berkisar 20.000 hingga 40.000 di seluruh dunia.

5. Euskara

Bahasa Euskara biasa digunakan oleh orang-orang di wilayah Basque, Spanyol. Berbeda dengan bahasa Eropa, bahasa Euskara sering disebut sebagai bahasa yang terisolasi.

Kala itu, diktator militer Spanyol, Francisco Franco berusaha menghapus semua bahasa kecuali bahasa Spanyol selamat pemerintahannya pada tahun 1935 hingga 1975.

Hingga saat ini, bahasa Euskara dianggap hampir punah karena hanya 660.000 masyarakat asli yang fasih berbicara bahasa tersebut.

Editor: HER

Sumber: detiknews