Minum kopi kini menjadi kebutuhan yang sulit ditinggalkan oleh banyak orang. Lantas jika dalam kondisi hamil apakah minum kopi diperbolehkan? Simak aturannya.

Bagi sebagian orang, minum kopi seolah sudah menjadi kebiasaan yang tidak boleh ditinggalkan setiap harinya. Tanpa minum kopi menjalani hari seolah kurang lengkap hingga ada yang merasa kurang bersemangat.

Tetapi bagaimana bagi ibu hamil yang sebelumnya terbiasa minum kopi? Konsumsi kopi pada ibu hamil masih menjadi perdebatan yang perlu dikulik lebih dalam jawabnya secara lengkap.

Di masa lampau, wanita hamil memang diperbolehkan untuk mengonsumsi kopi bahkan disarankan untuk mengonsumsi kafein seperti biasanya. Tetapi seiring berkembangnya penemuan para ahli, kini ada penjelasan baru terkait anjuran ibu hamil mengonsumsi kopi dan kafein.

Berikut ini 5 aturan minum kopi untuk ibu hamil menurut what to Expect (26/7):

1. Takaran kafein untuk ibu hamil
Ternyata menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan para ahli kadar kafein sebanyak 200 miligram sehari masih aman untuk ibu hamil. Takaran ini setara dengan satu cangkir berukuran 354 mililiter.

Lebih dari takaran yang disebutkan tersebut, dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko berupa keguguran walaupun belum ada pernyataan ilmiah yang pasti terkait hal ini. Menurut penelitian terakhir, konsumsi kafein pada takaran aman sekalipun dapat mengakibatkan bayi lahir kurang dari berat normalnya.

Bukan hanya melalui kafein, ibu hamil juga disarankan untuk memperhatikan kemungkinan asupan kafein dari semua jenis minumannya. Misalnya 137 miligram dari kopi drip, 48 miligram dari teh dan 100 miligram dari minuman berenergi. Semuanya harus dihitung dengan presisi.

2. Efeknya terhadap bayi
Walaupun belum terbukti dengan sangat jelas tetapi para ahli mengkhawatirkan efek negatif yang mungkin saja terjadi pada bayi. Beberapa penelitian menyebutkan adanya kaitan erat antara konsumsi kafein yang tinggi dengan kesehatan bayi.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi kafein yang tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran hingga bayi lahir dengan ukuran tubuh yang kecil. Tetapi banyak ahli yang juga masih meragukan penemuan ini.

Sebagian besar penelitian dan para penelitinya masih memegang pedoman bahwa kondisi bayi akan tetap aman selama ibunya mengonsumsi tidak lebih dari 200 miligram kafein per hari. Hingga dijelaskan dan mendapat temuan lanjutan, sebaiknya tetap mengikuti anjuran yang disarankan ini.

3. Efek kafein terhadap tubuh ibu hamil
Ada efek yang ternyata tidak banyak disadari oleh ibu hamil ketika mengonsumsi kopi. Normalnya, tubuh yang menerima kafein adalah merasa mulas dan seolah ingin membuang air besar.

Maka jika sudah mendekati hari perkiraan lahir, kopi sebaiknya menjadi minuman yang masuk ke dalam daftar yang tidak boleh dikonsumsi. Walaupun sebelumnya merasa bahwa tidak pernah mengalami masalah setelah minum tiga cangkir kopi sehari tetapi banyak ibu hamil yang mengaku mengalami perbedaan efek saat minum kopi setelah hamil.

Hal yang perlu ditekankan lainnya adalah ketika mengonsumsi terlalu banyak kafein selama kehamilan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi akan berkurang. Dampaknya terjadi kekurangan zat besi atau disebut juga anemia. Bahkan bagi penderita anemia disarankan untuk berhenti minum kopi sepenuhnya selama kehamilan.

4. Manfaat kafein selama kehamilan
Walaupun disebut memiliki manfaat tetapi ahli mengatakan masih perlu penelitian lebih lanjut. Foto: Getty Images/iStockphoto/Uladzimir Zuyeu
Secara umumnya, konsumsi kafein pada takaran yang disarankan dapat memberikan produksi energi yang lebih tinggi hingga meningkatkan kewaspadaan. Bahkan minum kopi juga dikatakan dapat memberikan energi pada malam hari terutama ketika harus membawa perut yang membesar saat hamil.

Tetapi mengurangi konsumsi kopi pada trimester kedua kehamilan justru dapat berdampak baik bagi kesehatan ibu hamil maupun bayinya. Pada sebuah penelitian terbaru, kebiasaan ini dikatakan dapat meminimalisir risiko diabetes gestasional yang biasanya terjadi selama masa kehamilan.

Walaupun disebutkan manfaat positifnya tetapi tetap saja pernyataan tersebut butuh bukti penelitian yang kuat dari para peneliti. Lagi-lagi, jika ingin mengonsumsi kafein ibu hamil harus waspada dengan jumlah yang sudah dinikmatinya.

5. Bolehkah diganti dengan teh?
Bukan karena kopinya tetapi kebutuhan tubuh akan kafein yang membuat penikmat kopi seolah tidak bisa lepas untuk berhenti meminumnya. Lantas bolehkan ibu hamil mengganti asupannya dengan sumber kafein yang lain seperti teh?

Teh disebutkan mengandung kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi. Sebagian ahli dan peneliti setuju dan memperbolehkan konsumsi teh untuk menggantikan kebutuhan kopi pada ibu hamil. Tetapi tetap saja ada takaran yang wajib diperitmbangkan sebelum meminumnya.

Pada 236 militer air kopi disebutkan mengandung 95-165 miligram kafein dan pada takaran yang sama untuk kopi decaf hanya mengandung 2-5 miligram kafein. Sedangkan pada 236 mililiter teh hitam mengandung 25-48 miligram kafein dan pada teh hijau sebanyak 25-29 miligram kafein.

Editor: ARON
Sumber: detikfood