Penyelidikan kasus penembakan Brigadir J oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih berjalan. Komnas HAM memulai penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga Brigadir J. Komnas HAM mengklaim sudah mengantongi kronologi lengkap.

Pada pekan kemarin, Komnas HAM memanggil sejumlah pihak guna memperdalam penyelidikan. Pada Senin (26/7), Komnas HAM memeriksa Tim Forensik Dalam pertemuan itu, Komnas HAM melontarkan banyak pertanyaan terkait autopsi.

Pada Selasa (26/7), Komnas HAM memanggil semua aide de camp (ADC) atau ajudan Irjen Ferdy Sambo, termasuk Bharada E sebagai orang yang dituduh melakukan penembakan.

Kemudian, pada Rabu (28/7), Komnas HAM memeriksa CCTV dan HP dengan Siberbareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri. Pemeriksaan itu belum rampung dan akan dilanjutkan pekan depan.

Lalu, pada pekan ini, Senin (1/8), Komnas HAM juga kembali melakukan pemeriksaan terhadap ART dan satu ajudan Sambo. Pada hari itu, Komnas HAM juga seharusnya memeriksa petugas PCR terkait, tetapi yang bersangkutan tidak memenuhi undangan sesuai jadwal.

Berikut update temuan-temuan terbaru Komnas HAM di kasus Brigadir J:

Dokumentasi foto di Magelang
Komnas HAM mengaku telah mengantongi dokumentasi foto di Magelang yang diyakini penting untuk mengungkap kasus penambakan Brigadir J.

Foto itu diambil sebelum rombongan Brigadir J pulang ke Jakarta dan terjadinya peristiwa penembakan di rumah Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).

“Salah satu yang membuat ini kaya, misalnya terkait apa yang terjadi di Magelang,” kata Komisioner Komnas HAM Choirul.Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Senin (2/7).

Bukti PCR
Komnas HAM juga mengaku mengantongi bukti hasil PCR yang dilakukan oleh Brigadir J, Bharada E dan istri Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Anam menyatakan bukti itu pihaknya peroleh meskipun petugas PCR tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pada Senin (1/8).

“Memang kami mendapatkan hasil PCR walaupun petugas PCR-nya pada kesempatan tadi belum sempat untuk datang,” kata Anam.

Ada Ajudan Selain Bharada E saat Penembakan
Komnas HAM mengungkapkan ada ajudan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo selain Bharada E pada saat peristiwa penembakan Brigadir J.

Ajudan yang dimaksud bernama Ricky. Ketua Komnas HAM Taufan Damanik menyebut Ricky ada di kediaman Sambo saat itu. Namun, Ricky hanya menyaksikan sebagian.

“Riki sendiri itu hanya menyaksikan sebagian. Tidak menyaksikan secara keseluruhan,” kata Taufan kepada wartawan pada Selasa (2/8).

Teriakan istri Sambo sebelum penembakan
Komnas HAM mengungkapkan ada teriakan Putri Chandrawathi, istri Sambo sebelum kejadian penembakan. Hal itu diketahui juga oleh Ricky.

Namun, Ricky tidak mengetahui teriakan itu disebabkan oleh apa, termasuk dugaan pelecehan seksual yang dituding dilakukan oleh Brigadir J kepada Putri.

“Dia hanya mendengar teriakan dari ibu itu. Tidak tau kenapa teriakan terjadi,” kata Taufan.

Editor: ARON
Sumber: cnnindonesia