Liga Inggris kedatangan dua striker baru dengan harga yang fantastis, yakni Erling Haaland bersama Manchester City dan Darwin Nunez di Liverpool. Siapa lebih tajam?

Haaland sebelumnya membela Borussia Dortmund. Lelaki Norwegia 22 tahun ini memilih bergabung dengan The Citizens meski banyak klub besar, seperti Real Madrid dan Barcelona juga memburu tandatangannya.

Adapun Nunez musim lalu membela klub Portugal, Benfica. Pada musim 2021/2022 pemuda 23 tahun ini tampil impresif di semua ajang yang dilakoni. Ia adalah kejutan besar pria Uruguay di Liga Portugal.

Satu kesamaan Haaland dan Nunez, memasuki Liga Inggris dengan kematangan. Haaland ditempa kompetisi Liga Jerman sejak 2019, RB Salzburg dan Dortmund. Adapun Nunez sempat di divisi kedua Spanyol sebelum Portugal.

Man City mendatangkan Haaland dengan biaya 54 juta poundsterling, sedangkan Liverpool menggelontorkan 85 juta poundsterling untuk Darwin Nunez. Dengan kontras biaya transfer ini, siapakah yang bakal lebih tajam? Berikut tinjauan dari sejumlah aspek.

Jumlah Gol

Sejauh ini Haaland tampak lebih tajam. Striker bertubuh jangkung ini telah membukukan 155 gol dari 200 pertandingan. Pada saat yang sama Nunez baru mengumpulkan 68 gol dari 139 laga.

Opta, sebuah lembaga statistik olahraga, memperlihatkan bahwa Haaland memiliki rasio satu gol setiap 88 menit.

Secara usia Nunez juga lebih tua setahun dari Haaland, akan tetapi menit bermain Haaland lebih tinggi dalam dua musim terakhir. Haaland punya 600 menit main lebih tinggi dari Nunez, yakni mencatatkan waktu 4.324 berbanding 3.778 menit.

Pada ajang Liga Champions, Darwin Nunez lebih subur dibandingkan Haaland di musim lalu. Darwin Nunez menggelontorkan enam gol sedangkan Haaland hanya mengoleksi tiga gol.

Dalam level internasional atau bersama tim nasional, Haaland yang punya keunggulan. Pemain berambut pirang ini telah mengoleksi 20 gol dari 19 laga, sedangkan Nunez hanya satu gol dari 10 penampilan.

Erling Haaland bisa mengubah pola Manchester City yang tahun lalu sering tanpa striker murni. (Action Images via Reuters/CARL RECINE)

Kreativitas Permainan

Satu fakta yang tak terbantahkan, Man City tampil digdaya bersama Pep Guardiola tanpa sosok striker nomor sembilan. Dampaknya, gelandang seperti Kevin de Bruyne tampil sebagai pemain tersubur dengan 15 gol.

Karakter hampir sama dipraktekkan Liverpool. Bedanya The Reds punya trio tajam, Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Pemain nomor sembilan tidak terlalu jadi andalan Liverpool.

Karenanya kedatangan Haaland dan Nunez diyakini akan cukup mengubah karakter permainan tim. Mau tidak mau pelatih Man City dan Liverpool menyesuaikan strategi lagi dengan kehadiran sosok striker murni.

Darwin Nunez juga piawai memberikan assist. (REUTERS/MATTHIAS RIETSCHEL)

Namun demikian kontribusi keduanya dalam sistem permainan tidak diragukan. Haaland dan Nunez sama-sama punya catatan assist yang menawan. Sejak musim 2020/2021, Haaland menyumbang 16 assist, sedangkan Nunez 14 assist.

Satu kelebihan Nunez, dia bisa bermain lebih melebar atau sebagai winger. Nalurinya sebagai pengumpan cukup terbukti selama di Portugal. Adapun Haaland beberapa kali tampil sebagai penyuplai bukan penyelesai.

Ketahanan Fisik

Merujuk musim lalu, Haaland sempat bermasalah dengan cedera yang membatasi menit bermain miliknya. Total ia hanya tampil dalam 30 laga dengan waktu bermain 2.388 menit. Sementara itu Darwin Nunez mencatat 41 penampilan dengan koleksi menit bermain mencapai 2.821 menit.

Tinggi badan Haaland adalah 194 cm, sedangkan Nunez 187 cm. Dengan tubuh menjulang ini, keduanya bisa menjadi andalan dalam duel-duel udara. Utamanya Haaland punya sejumlah gol yang dicetak dengan sundulan.

Dalam catatan Opta, dilansir dari Daily Mail, rata-rata kemenangan duel udara Haaland adalah 1,5 per 90 menit, sedangkan Nunez 1,6 per 90. Ini menunjukkan bahwa Nunez lebih unggul dari Haaland.

Untuk urusan kecepatan Haaland dan Nunez pun tak mengecewakan. Meski bertubuh menjulang, keduanya tidak termasuk striker yang lambat. Haaland dan Nunez sama-sama bisa diajak bermain pola cepat.

Terakhir, dalam urusan menguasai bola pun relatif berimbang. Haaland rata-rata memenangkan 0,94 penguasaan bola di sepertiga akhir per 90 selama dua musim terakhir, sedangkan Nunez 0,91 per 90.

Editor: HER

Sumber: cnnindonesia