Usai pelantikan Dewan Hakim MTQ IX di Masjid Agung Baitul Makmur, Rabu (13/7/2022), Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad langsung mengunjungi bazar MTQ yang menampilkan etalase seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Kepri.

Didampingi Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris dan Prof. Dr. Said Agil, Gubernur Ansar memborong banyak makanan olahan asli Kepri di setiap stand yang dikunjunginya.

Etalase pertama yang dikunjungi adalah milik Pemerintah Kabupaten Karimun. Di dalam etalase tersebut, mantan Anggota DPR RI tersebut melihat-lihat hasil produk olahan seperti kerupuk ikan tenggiri, kerupuk ikan, dan kerupuk udang. Gubernur Ansar pun membeli kue bangkit dan produk dari UP2K Kabupaten Karimun.

“Bazar seperti ini sangat bagus untuk UMKM dari seluruh Kepri, karena bisa menampilkan berbagai produk daerah dan bisa mengenalkan ke masyarakat luas,” ujar Bupati Bintan dua periode itu

Ansar yakin produk olahan asli Kepri memiliki kualitas yang tinggi, seperti yang pernah ditunjukkan dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Kota Batam beberapa waktu lalu. Bahkan, seluruh produk olahan asli Kepri yang sudah dikurasi akan ditampilkan di Gedung Dekranasda yang sedang dibangun di Tanjungpinang.

“Kita lihat sendiri ketika Gernas BBI produk-produk makanan asli Kepri ini bisa mempunyai tampilan dan kualitas yang tinggi, dan sekarang di bazar ini menjadi kesempatan yang bagus untuk produk UMKM Kepri bisa berkembang,” ujarnya.

Etalase selanjutnya yang dikunjungi Gubernur Ansar adalah etalase milik Natuna dan Bintan. Disini orang nomor satu di Pemprov Kepri tersebut melihat produk-produk seperti mie sagu kering, madu hutan kelulut, emping Midai.

Ansar juga melihat kerajinan rotan yang dijadikan berbagai dekorasi dan peralatan rumah tangga. Tidak ketinggalan Gubernur Ansar membeli banyak makanan di etalase tersebut.

Di etalase Kabupaten Anambas, Gubernur Ansar mengecek produk makanan dalam kemasan seperti rendang tongkol dan belade ikan salai.

Gubernur Ansar menjelaskan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah membeli sebuah mesin khusus untuk sterilisasi makanan, sehingga makanan olahan asli Kepri yang diproses menggunakan mesin tersebut bisa tahan hingga satu tahun tanpa tambahan bahan pengawet.

“Kalau sekarang kan makanan olahan kita hanya bisa tahan satu minggu, jadi tidak bisa kita ekspor keluar negeri. Dengan diolah memakai mesin yang kita beli tersebut, produk kita bisa kita kirim ke pasar Turki sampai pasar Eropa, potensinya sudah ada,” kata Gubernur.

Saat ini, kata Ansar, mesin sterilisasi makanan tersebut hanya ada di Kota Batam, namun dirinya menjanjikan kota dan kabupaten lainnya akan dibelikan mesin yang sama agar produk-produk makanan olahan tiap daerah bisa lebih awet.

Editor: RIKASWIN